REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budi Santoso resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10/24). Pengangkatan Budi tidak hanya mencerminkan apresiasi atas dedikasi dan pengalamannya, tetapi juga menandakan harapan baru terhadap kepemimpinannya yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sektor perdagangan.
Sebagai Menteri Perdagangan, Budi Santoso berkomitmen untuk fokus pada pengembangan ekonomi digital yang semakin mendominasi agenda kementerian. Dalam menghadapi tantangan global, ia menargetkan revitalisasi sektor perdagangan agar lebih terintegrasi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha Maghfiruha Rachbini menanggapi program kerja Kementerian Perdagangan bahwa, fokus Mendag Budi Santoso terhadap diversifikasi produk ekspor dan perluasan pasar internasional adalah langkah yang sangat tepat untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang dinamis. "Indonesia akan memiliki kesempatan lebih besar bersaing di pasar global dengan memfokuskan produk atau penjualan yang memiliki nilai lebih tinggi," tutur Eisha dalam keterangannya di Jakarta (25/10/2024).
Program kerja Kementerian Perdagangan juga kan menyoroti mengenai pentingnya memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong daya saing Indonesia di pasar internasional, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan mampu mengoptimalkan kontribusi sektor perdagangan dalam era globalisasi yang semakin kompetitif.
Selain itu, Eisha menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem digital di sektor perdagangan sebagai faktor kunci yang mendukung UMKM naik kelas.
"Pembangunan ekosistem digital yang solid diperlukan untuk mendorong kerja sama antara pemangku kepentingan, supaya terdapat manfaat digitalisasi ekonomi yang dirasakan, antar kementerian dan lembaga, sehingga pelaku usaha lokal, termasuk UMKM” ujarnya.
Namun, Eisha juga memberikan catatan penting terkait perlindungan pasar domestik. Ia mengingatkan pemerintah agar tetap waspada terhadap produk impor, terutama dari China, yang masuk melalui e-commerce.
“Keterbukaan platform digital harus diimbangi dengan regulasi yang kuat untuk melindungi produk-produk lokal, agar pasar domestik tidak dibanjiri produk impor murah yang dapat merugikan produsen dalam negeri," kata dia.
Langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan perdagangan sekaligus mendukung keberlanjutan usaha lokal di tengah derasnya arus globalisasi ekonomi.
Dengan dilantiknya Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan, diharapkan kebijakan-kebijakan strategisnya dapat membawa sektor perdagangan Indonesia memasuki era baru yang lebih digital, terdiversifikasi, dan kompetitif di pasar global.