Sabtu 26 Oct 2024 15:50 WIB

Iran Umumkan Dua Tentara Gugur Akibat Serangan Israel

Serangan Israel terhadap Iran disebut terbatas.

Pemandangan umum ibu kota Teheran, Iran, pada dini hari Sabtu (26/10/2024). Pasukan Israel  hari itu melancarkan terhadap target militer di Iran.
Foto: DOK. EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemandangan umum ibu kota Teheran, Iran, pada dini hari Sabtu (26/10/2024). Pasukan Israel hari itu melancarkan terhadap target militer di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Militer Iran mengumumkan dua personelnya gugur saat membela negara dari agresi rezim Israel pada Sabtu (26/10/2024). Dalam sebuah pernyataan, tentara Iran mengatakan bahwa, dalam upaya menjaga keamanan Iran dan melindungi negara serta kepentingannya, dua tentara Iran kehilangan nyawa saat melawan proyektil yang diluncurkan oleh pasukan Israel.

Fars News melansir, Pertahanan Udara Iran mengkonfirmasi bahwa rezim Israel melakukan serangan terhadap situs militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam di Iran. Pihak itu menambahkan bahwa penggerebekan tersebut berhasil dihadang, sehingga hanya menimbulkan kerusakan kecil.

Baca Juga

Militer Israel melancarkan serangan terhadap Iran sejak Ahad pagi yang menyasar sekitar 20 lokasi selama beberapa jam di Ilam, Khuzestan dan Teheran. Militer Iran mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menargetkan pangkalan militer, dan melaporkan bahwa serangan tersebut hanya mengakibatkan “kerusakan terbatas”.

Israel memperingatkan Iran agar tidak melakukan pembalasan, dengan menyatakan bahwa mereka “berkewajiban untuk merespons” lagi dan menyatakan bahwa mereka memiliki “target tambahan” yang dapat diserang jika hal itu terjadi.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan bahwa Washington mengetahui serangan yang dilakukan sekutunya tetapi tidak ikut serta, dan menggambarkan operasi tersebut sebagai “latihan membela diri”.

Pentagon menegaskan kembali “komitmen kuatnya” terhadap “keamanan Israel dan hak untuk membela diri”. Malaysia, Arab Saudi, dan Oman termasuk negara pertama yang mengutuk serangan Israel. Iran telah melanjutkan penerbangan di semua rute setelah penangguhan singkat menyusul serangan itu. Israel telah menyatakan bahwa semua pesawat mereka, yang dipandu oleh intelijen dan terlibat dalam serangan terhadap Iran, telah kembali dengan selamat ke Israel.

Aljazirah melaporkan, pada Jumat malam, terjadi panggilan telepon di mana para menteri dari kabinet Israel berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kemudian menyetujui rencana serangan tersebut.

Mereka telah diberi pengarahan pada hari-hari menjelang seruan ini mengenai parameter rencana serangan terhadap Iran. Laporan di media Israel, yang mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, menunjukkan bahwa Israel mengirim pesan ke Iran pada Jumat – sebelum serangan. Mereka memperingatkan Iran untuk tidak membalas. 

Laporan tersebut tidak merinci bagaimana pesan ini disampaikan atau siapa yang menyampaikannya, hanya saja pesan tersebut dikirim. Hal ini sejalan dengan retorika pernyataan yang dikeluarkan oleh tentara Israel, yang semuanya memperingatkan Iran untuk tidak membalas. Mereka telah menyatakan bahwa pembalasan terhadap Iran telah berakhir dan mereka tidak ingin pembalasan lebih lanjut dari Iran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement