REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Satuan Layanan Makan Bergizi yang berada di Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024). Kunjungan itu dilakukan di tengah-tengah kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudi. Mereka melakukan kunjungan itu menggunakan mobil golf atau buggy car, lantaran lokasi Satuan Pelayanan Makan Bergizi terdapat di dekat kompleks Akmil Magelang.
Dadan Hindiyana mengonfirmasi kunjungan langsung Prabowo di tengah-tengah retreat Kabinet Merah Putih. Menurut dia, tempat yang dikunjungi itu merupakan Satuan Pelayanan Makan Bergizi.
"(Itu) tempat Manajer Satuan Pelayanan Makan Bergizi melakukan koordinasi dengan penerima manfaat dan semua unsur yang terlibat dalam program makan bergizi," kata dia ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu sore.
Menurut dia, tempat tersebut didirkan untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Di tempat itu, nantinya akan disiapkan sekitar 3.000 paket makan bergizi untuk para ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, hingga santri.
"Program dilakukan sebaik-baiknya dengan jumlah penerima manfaat yang sesuai," kata Dadan.
Terpisah, Manajer Kepala Satuan Pelayanan Makan Bergizi Kota Magelang Fahmi Idris mengatakan, tempat itu nantinya akan dijadikan tempat produksi untuk membagikan makan bergizi kepada siswa. Namun, ia belum merinci wilayah mana yang akan di-cover oleh Satuan Pelayanan Makan Bergizi Kota Magelang.
Menurut dia, kunjungan Prabowo dilakukan untuk meninjau lokasi. Selain itu, Prabowo juga melihat sistem kerja yang dilakukan di Satuan Pelayanan Makan Bergizi Kota Magelang.
"Kalau menurut secara subjektif saya, kesan beliau (Prabowo) responsnya sangat bagus," kata dia.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan uji coba untuk membuat makan bergizi. Uji coba itu disebut melibatkan 50 orang tenaga kerja.
Menurut Fahmi, uji coba itu dilakukan dengan membuat makan bergizi dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar. Pasalnya, konsep pembuatan makan bergizi itu nantinya akan memanfaatkan bahan baku lokal.
"Untuk bahan baku memang konsep kita adalah ekonomi lokal, tenaga kerja dari warga lokal semua. Jadi bahan baku itu kami ambil dari warga sekitar," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika