Ahad 27 Oct 2024 10:15 WIB

UN Global Compact Ajak Sektor Bisnis Perkuat Komitmen SDGs

Keberlanjutan bukan lagi pilihan, tetapi suatu keharusan.

Penyelenggaraan kegiatan SDG Pioneer 2024 di Jakarta.
Foto: IGCN
Penyelenggaraan kegiatan SDG Pioneer 2024 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar acara SDG Pioneer 2024 dengan tema "The Role of Business in Advancing the SDGs through Mindset Transformation.” Acara ini bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengajak sektor bisnis untuk memperkuat komitmen dalam menerapkan praktik keberlanjutan yang nyata.

Acara tersebut telah digelar pada Kamis (24/10/224) di Jakarta dan dibuka oleh Josephine Satyono, Executive Director IGCN. Josephine berharap kegiatan ini mampu menyadarkan sektor bisnis Indonesia bahwa tantangan global, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan menipisnya sumber daya, membutuhkan perhatian serius serta tindakan segera. Oleh karena itu, inisiatif dan percepatan pembangunan berkelanjutan yang signifikan sangat penting untuk mencapai SDGs pada tahun 2030.

Baca Juga

“Saat ini, keberlanjutan sudah menjadi budaya, dan jumlah profesional di bidang ini terus bertambah, sehingga kita perlu mendukung lebih banyak lagi pemimpin profesional yang menjalankan SDGs dan prinsip-prinsip keberlanjutan,” kata Josephine dalam siaran pers, Ahad (27/10/2024).

Head Asia & Oceania UN Global Compact, Neha Das mengatakan keberlanjutan bukan lagi pilihan, tetapi suatu keharusan. “Para pemimpin bisnis harus melihat lebih jauh dan membuat keputusan yang akan menghasilkan nilai jangka panjang, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk masyarakat."

Menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan, Indonesia saat ini berhasil memperoleh pencapaian yang signifikan. Hal tersebut disampaikan Pungkas Bahjuri, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang mewakili Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam.

“Ini adalah pencapaian luar biasa dibandingkan rata-rata global sebesar 17 persen dan merupakan kinerja terbaik di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas. Ini bukan sekadar statistik, melainkan mencerminkan komitmen kolektif untuk transformasi berkelanjutan,” kata Pungkas.

Pencapaian Indonesia saat ini tak terlepas dari peran-peran para pemimpin bisnis yang berkomitmen dalam pelaksanaan keberlanjutan. Salah satunya ialah Lucia Karina selaku Public Affairs, Communications, and Sustainability Director di CCEP Indonesia yang hadir sebagai SDG Pioneer 2024. SDG Pioneer adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh UN Global Compact atas komitmen Karina dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, khususnya dalam pengelolaan air, tanggung jawab lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Karina merupakan salah satu dari 12 perwakilan dari berbagai negara dan 6 benua, dan hanya 2 yang berasal dari Asia dan Oceania.

Dalam pernyataannya, Karina menekankan bahwa perusahaan perlu memiliki komitmen kuat dari pemegang saham dan pemimpin bisnis yang memiliki empat dan jiwa melayani. Sebagai pemimpin, kita harus mengutamakan integritas dan tanggung jawab sosial untuk generasi mendatang. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa bumi yang kita tinggalkan adalah bumi yang sama baiknya dengan saat kita lahir,” kata dia.

Pada dasarnya, SDGs didasarkan pada lima prinsip, yaitu profit, people, planet, peace, dan partnership. Kelima prinsip ini sebenarnya sudah tercermin dalam Pancasila.

Karina juga menekankan bahwa nilai-nilai keberlanjutan sudah terkandung dalam Pancasila, yang sudah ada jauh sebelum konsep SDGs. Ia percaya bahwa dengan kembali ke nilai-nilai dasar ini, Indonesia bisa menjadi panutan global dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement