Senin 28 Oct 2024 05:26 WIB

Rabi dan Komandan IDF Tewas di Selatan Lebanon

Hizbullah menyerang industri militer Israel.

Tentara Israel membawa peti mati sersan yang tewas akibat serangan drone Hizbullah, saat pemakamannya di dekat Ramot Naftali, Israel, Senin, 14 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel membawa peti mati sersan yang tewas akibat serangan drone Hizbullah, saat pemakamannya di dekat Ramot Naftali, Israel, Senin, 14 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Pasukan penjajahan Israel pada Ahad mengumumkan bahwa lima tentara cadangan Israel tewas dan 14 lainnya terluka dalam pertempuran dengan pejuang Hizbullah di sebuah desa di Lebanon selatan pada Sabtu malam. Seorang rabi, seorang komandan, dan wakil komandan termasuk yang tewas.

Jumlah ini membuat  jumlah korban IDF dalam serangan darat terhadap Hizbullah di Lebanon dan selama operasi menjadi 34 orang. Pada Jumat, sebanyak 10 tentara Israel juga ditewaskan di Lebanon selatan dan utara Israel. 

Baca Juga

Semua pasukan yang tewas pada Sabtu malam bertugas di Batalyon 8207 Brigade Alon. Diantaranya Avraham Yosef Goldberg (43 tahun) yang merupakan rabi batalion, Amit Chayut (29) adalah komandan peleton, dan Eliav Amram Abitbol adalah wakil komandan kompi. Di antara 14 tentara yang terluka, lima diantaranya berada dalam kondisi serius. Sementara tiga anggota Hizbullah gugur dalam baku tembak.

Times of Israel melansir, rincian lebih lanjut mengenai pertempuran tersebut masih dalam penyelidikan, karena IDF menekankan kampanyenya untuk mendorong pasukan Hizbullah menjauh dari perbatasan. Hizbullah juga melanjutkan serangan lintas batasnya di Israel utara pada Ahad, melukai sedikitnya lima orang dalam serangan pesawat tak berawak dan roket pada sore hari.

Tiga orang terluka di kota Tamra di Arab utara, termasuk seorang wanita dalam kondisi serius, ketika Hizbullah menembakkan sekitar 75 roket ke Galilea dari Lebanon, menurut IDF. Pertahanan udara Israel juga mencegat beberapa roket, tambah militer, dan dampaknya juga teridentifikasi.

Para korban, termasuk seorang wanita berusia 57 tahun yang terkena pecahan peluru dalam kondisi serius, dan seorang wanita berusia 21 tahun serta seorang gadis berusia 13 tahun yang terluka ringan akibat menghirup asap, dievakuasi ke Rumah Sakit Rambam di Haifa untuk perawatan medis, menurut layanan ambulans Magen David Adom. Sebelumnya pada hari itu, dua orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak di zona industri Bar Lev antara Acre dan Karmiel.

IDF mengonfirmasi bahwa drone yang diluncurkan dari Lebanon menghantam zona industri. Rincian lebih lanjut sedang diselidiki, karena sirene yang berbunyi di Galilea Barat memperingatkan akan adanya pesawat tak berawak yang datang tetapi tidak di kawasan industri itu sendiri.

Bintang Daud Merah Israel mengatakan petugas medis merawat seorang pria berusia 61 tahun dalam kondisi sedang dan seorang pria berusia 31 tahun yang terluka ringan akibat dampak drone. Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan pada pabrik milik perusahaan komponen penerbangan BAZ. Pabrik tersebut memproduksi komponen logam dirgantara untuk klien sipil dan militer, menurut halaman LinkedIn perusahaan.

Sejak 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung Gaza di tengah perang di sana.

Sekitar 60.000 penduduk dievakuasi dari kota-kota utara di perbatasan Lebanon tak lama setelah serangan gencar Hamas pada 7 Oktober, di tengah kekhawatiran Hizbullah akan melakukan serangan serupa, dan meningkatnya serangan roket oleh kelompok tersebut.

Serangan ke Israel utara sejak Oktober 2023 telah mengakibatkan tewasnya 31 warga sipil. Selain itu, 55 tentara dan pasukan cadangan IDF tewas dalam pertempuran lintas batas dan dalam operasi darat yang dilancarkan di Lebanon selatan pada akhir September. Dua tentara tewas dalam serangan pesawat tak berawak dari Irak, dan ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada korban luka.

Kondisi IDF kian sulit...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement