Senin 28 Oct 2024 08:32 WIB

Adab di Medsos tak Terkait Tinggi Rendah Pendidikan Seseorang

Perilaku yang dilakukan secara kolektif bisa menular.

Red: Partner
.
Foto: network /
.

Ilustrasi pengguna media sosial. Foto: Yogi Ardhi | Republika
Ilustrasi pengguna media sosial. Foto: Yogi Ardhi | Republika

MAGENTA -- Media sosial atau disingkat medsos merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi penggunanya.

Dampak positif dari medsos adalah memudahkan penggunanya untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, dan mengekspresikan diri tanpa dibatasi lagi oleh jarak dan waktu.

Sedangkan dampak negatifnya membuat orang-orang menjadi kecanduan internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

Menurut Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, tidak adanya keadaban di media sosial tidak terkait tinggi rendahnya pendidikan pengguna, namun soal kolektivitas. Kolektivitas ini akan menularkan kebaikan atau keburukan.

"Bukan hanya soal berpendidikan tinggi pasti beretika, tidak begitu. Tapi tentang seberapa banyak terlibat (secara) kolektif karena perilaku kolektif bisa menular," kata Gun Gun Heryanto dikutip dari mui.or.id, Ahad, (27/10/2024).

Gun Gun menambahkan, perilaku negatif di media sosial menjadi persoalan tidak adanya keadaban. Sayangnya, perilaku tersebut juga dilakukan oleh orang yang berpendidikan tinggi.


Dalam sebuah teori, dikemukakan bahwa perilaku yang dilakukan secara kolektif bisa menular. Untuk itu, ia berharap adanya perilaku positif yang dilakukan secara kolektif agar perilaku ini dapat menular.

Menurutnya, perilaku negatif di media sosial yang kerap terjadi adalah kekerasan. Selain itu, adanya fenomena echo chamber yang harus diwaspadai. "Ini menyebabkan kita harus waspadai kaarena digital bergantung pada komunikasi massa publik," kata Gun Gun.

Lebih lanjut, Gun Gun menyampaikan terima kasih atas kehadiran Infokom MUI yang mengadakan kegiatan Studium Generale Digital Ethic bertajuk: Problematika Kontemporer di Era Media Sosial di Fidkom UIN Jakarta. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan memberikan manfaat bagi kedua lembaga.

Kegiatan yang digelar oleh Komisi Infokom MUI dan Fdikom UIN Jakarta ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan, Wasekjen MUI Bidang Infokom H. Asrori S. Karni, Ketua Komisi Infokom MUI KH Mabroer MS, Wakil Dekan Fdikom Bidang Kemahasiswaan Dr Muhtadi, dan ratusan mahasiswa UIN Jakarta.

"Paling penting menguatkan dan mempererat silaturahmi, keluarga besar bisa kumpul karena MUI Pusat keluarga dekat dengan Fdikom. Saya kebetulan Ketua Pokja Media Watch dan Literasi jadi berkhidmat untuk kebaikan orang banyak melalui MUI," pungkas Gun Gun.

Editor: Emhade Dahlan

sumber : https://magentatoday.id/posts/484566/adab-di-medsos-tak-terkait-tinggi-rendah-pendidikan-seseorang
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement