Senin 28 Oct 2024 12:57 WIB

Nouman Ali Khan: Pernah Jadi Ateis, Bermimpi Terbaring di Kuburan yang Mengeluarkan Api

Ada suara yang berpesan, api itu menyala karena ia tidak melaksanakan sholat.

Rep: MgRol 153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wapres Jusuf Kalla menerima Ulama Muda asal Amerika Nouman Ali Khan di  kediaman dinas Wakil Presiden RI, Senin (7/5).
Foto: dok. Setwapres
Wapres Jusuf Kalla menerima Ulama Muda asal Amerika Nouman Ali Khan di kediaman dinas Wakil Presiden RI, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Dai internasional asal Amerika Serikat, Nouman Ali Khan, mengalami perjalanan spiritual yang tidak sebentar. Meski dibesarkan dalam keluarga Muslim, Nouman pernah berstatus sebagai ateis sebelum menemukan cahaya Islam yang kelak mengubah hidupnya.

"Awalnya, Saya memandang agama sebagai sesuatu yang mengekang kebebasan. Namun, pandangan itu berubah setelah ia mengalami mimpi yang mengguncang batin," ujar Nouman Ali Khan dalam YouTube Towerds Eternity.

Baca Juga

Dalam mimpi tersebut, dai berdarah Pakistan tersebut melihat dirinya terbaring di kuburan yang mengeluarkan api. Ada suara yang berpesan, api itu menyala karena ia tidak melaksanakan sholat.

Mimpi tersebut membekas dan memicunya untuk memperbaiki diri serta mendekatkan diri pada agama. Dia pun menangis hingga terbangun.

Seiring berjalannya waktu, Nouman mulai rutin beribadah meskipun menghadapi berbagai rintangan, seperti lingkungan kerja yang sibuk dan budaya sosial yang berbeda. Setelah mengalami perjalanan spiritual tersebut, dia mengungkapkan, "Saya memutuskan untuk mendalami Alqur’an bersama seorang ustadz bernama Dr. Sami," katanya.

Pendekatan Dr. Sami yang menyampaikan ayat-ayat Alquran dengan terjemahan yang terasa seperti percakapan pribadi membuat Nouman merasa seolah-olah Allah sedang berbicara langsung kepadanya. Hal ini menguatkan pemahamannya terhadap Alquran dan membantunya melihat kehidupan dari perspektif yang lebih luas, membebaskannya dari pandangan yang terlalu duniawi.

Selain memperdalam Alquran, dia juga mempelajari bahasa Arab untuk lebih memahami makna yang terkandung di dalamnya. Nouman juga merasakan bahwa Alquran memberikan bimbingan dalam hidupnya, membantunya memprioritaskan apa yang benar di mata Tuhan daripada mengikuti pandangan orang lain. Alquran membuatnya merasa rendah hati dan berharga sebagai individu yang diperlakukan istimewa oleh Tuhan.

Dia mengaku terinspirasi oleh orang-orang yang ditemuinya dalam perjalanan ini, seperti penerjemah sukarelawan yang tetap mendedikasikan waktu untuk menerjemahkan Alquran meskipun menjadi korban bencana. Semua ini memberikan contoh pengorbanan dan ketulusan yang membuatnya semakin yakin dengan jalannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement