Senin 28 Oct 2024 19:38 WIB

Tata Kelola Sawit di Kawasan Hutan Berkaitan dengan Kesejahteraan Rakyat

Presiden menginstruksikan program untuk kesejahteraan rakyat direalisasikan.

Rapat Menhut membahas ketahanan pangan dan tata kelola sawit di kawasan hutan, Senin (28/10/2024).
Foto: Dok Republika
Rapat Menhut membahas ketahanan pangan dan tata kelola sawit di kawasan hutan, Senin (28/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menggelar tiga rapat sekaligus usai mengunjungi Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/10/2024). Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk langsung turun ke lapangan.

Sebelum rapat, Raja Juli Antoni menyempatkan diri untuk memberikan bibit kepada Petani. Tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

Baca Juga

"Hari ini setelah langsung turun kelapangan mengecek persemaian besar rumpin dan membagikan bibit kepada petani, saya mengajak dirjen terkait menyelenggarakan tiga rapat di Rumpin," kata Raja Juli Antoni di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/10/2024).

Sekjen PSI itu menegaskan, kerja turun langsung ke lapangan merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo. Sehingga program untuk masyarakat dapat langsung direalisasikan.

"Saya tidak mau bekerja di belakang meja saya juga mengajak dirjen turun ke lapangan memastikan evaluasi sesuai instruksi Presiden Prabowo. Saya melihat realitas, apa pekerjaan sampai ke masyarakat," tegasnya.

Raja Juli Antoni menegaskan, dalam tiga rapat tersebut salah satunya membahas tata kelola sawit di kawasan hutan. Dalam rapat kali ini, Raja Juli Antoni didampingi Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar.

"Dalam rapat kali ini, kami membahas soal ketahanan pangan dan tata kelola sawit di kawasan hutan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement