Selasa 29 Oct 2024 05:00 WIB

Pengamat: Faktor Jokowi Bisa Kerek Suara Luthfi-Gus Yasin di Pilgub Jateng

KIM berharap Jokowi bisa menjadi juru kampanye pasangan Luthfi-Gus Yasin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Gubernur Jateng Nomor urut 2 Ahmad Luthfi (tengah) berdialog dengan petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial (PS) Indonesia saat melakukan kampanye di Lapangan Omah Tani, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). Dalam kunjungan itu, Calon Gubernur Jateng Nomor urut 2 Ahmad Luthfi berdialog dengan 11 ribu petani Gema PS dan membahas mengenai Restorative Justice bagi petani perhutanan sosial dan berjanji akan memudahkan akses pupuk subsidi.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Calon Gubernur Jateng Nomor urut 2 Ahmad Luthfi (tengah) berdialog dengan petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial (PS) Indonesia saat melakukan kampanye di Lapangan Omah Tani, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). Dalam kunjungan itu, Calon Gubernur Jateng Nomor urut 2 Ahmad Luthfi berdialog dengan 11 ribu petani Gema PS dan membahas mengenai Restorative Justice bagi petani perhutanan sosial dan berjanji akan memudahkan akses pupuk subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial-Politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, mengatakan, raihan suara pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), bisa terkerek signifikan jika mendapat dukungan terbuka dari mantan presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu sehubungan adanya keinginan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjadi juru kampanye Luthfi-Gus Yasin.

Wahid mengungkapkan, jika melihat hasil survei Kompas yang dirilis sebelum penetapan paslon, sekitar 60 persen responden mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan faktor dukungan Jokowi terhadap kandidat yang maju di Pilgub Jateng 2024.  "Artinya memang masih banyak pemilih Jawa Tengah itu yang memiliki ikatan dengan Pak Jokowi. Sehingga figur yang didukung Pak Jokowi bagi segmen ini tentu akan semakin kuat," kata Wahid kepada Republika, Senin (28/10/2024). 

 

Menurut Wahid, yang paling penting dari peran Jokowi adalah bagaimana dia bisa memanaskan dan mempercepat gerak jaringan politik relawannya. "Relawan ini yang dulu menjadi bagian dari pemenangan Pak Jokowi, yang kemudian sekarang menjadi bagian dari Pak Ahmad Luthfi. Ini jauh lebih penting," ucapnya.

 

Dia menambahkan, jika jaringan relawan Jokowi bergerak masif dan cepat dalam upaya pemenangan pasangan Luthfi-Gus Yasin, hal itu bakal memberi efek luar biasa. Wahid kemudian menyorot kedatangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Kantor DPD PDIP Jateng di Kota Semarang baru-baru ini, tepatnya pada Jumat (25/10/2024) pekan lalu. 

 

Menurut Wahid, hal itu menunjukkan bahwa Megawati memberikan perhatian khusus pada Jateng sebagai basis tradisional PDIP. "Ini menjadi early warning bagi Pak Ahmad Luthfi dan Gus Yasin. Nah, Pak Jokowi kan harapannya bisa kemudian menjadi penyeimbang dari kondisi yang demikian," ucapnya. 

 

Wahid berpendapat, karena saat ini Jokowi sudah bukan presiden, tak ada ganjalan jkka dia hendak terlibat dalam aktivitas pemenangan pasangan Luthfi-Gus Yasin. "Secara etika kan kemudian juga relatif tidak ada persoalan," ujarnya.

 

Dia menambahkan, terlepas dari apa pun, 'berkah' politik dari tangan Jokowi memang masih dinanti. "Inilah kemudian harapannya dikapitalisasi oleh Pak Ahmad Luthfi," kata Wahid. 

 

Sebelumnya Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Sudaryono, berharap Jokowi bersedia menjadi juru kampanye (jurkam) Ahmad Luthfi-Gus Yasin. Luthfi-Gus Yasin diketahui diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

 

"Iya berharap demikian (Jokowi jadi jurkam). Komunikasi sudah ada," kata Sudaryono ketika ditanya perihal kemungkinan Jokowi menjadi jurkam pasangan Luthfi-Gus Yasin, Ahad (27/10/2024). 

 

Sudaryono menyampaikan hal tersebut ketika berpartisipasi dalam rapat Koordinasi Pemenangan Partai Koalisi Pilgub Jateng 2024-2029 di Hotel Grand Mercure Sukoharjo. Tokoh yang kini menjabat Wakil Menteri Pertanian itu berpendapat, jika Jokowi bersedia menjadi jurkam, hal tersebut berpotensi mendongkrak perolehan suara Ahmad Luthfi-Gus Yasin.

 

Sudaryono mengungkapkan, dalam Pilgub Jateng 2024, koalisi partai pengusung Luthfi-Gus Yasin menargetkan perolehan suara sebesar 60 persen. Hubungan Jokowi dengan Luthfi sudah terjalin sejak Presiden RI ke-7 itu menjabat wali kota Solo. Kala itu, Luthfi adalah kapolres Solo. 

 

Pada 2020, Luthfi menjabat kapolda Jateng. Kemudian pada akhir Juli lalu, dia mendapat promosi menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan dengan pangkat komisaris jenderal atau bintang tiga. 

 

Sejak mencalonkan diri maju dalam Pilgub Jateng 2024, Luthfi sudah beberapa kali menyinggung bahwa pencalonannya didukung oleh Jokowi dan Prabowo Subianto. Salah satu momen dia menyampaikan hal itu adalah ketika Luthfi menghadiri rapat konsolidasi di Kantor DPW PKB Jateng di Semarang, 3 September 2024 lalu. 

 

"Kalau kita pikir, yang mendukung kita itu besar sekali. Tidak hanya parpol, di sana ada Pak SBY Demokrat, di sana ada Pak Jokowi, dan yang akan datang ada Pak Prabowo. Di belakang kita ini merupakan suatu kesinambungan modal besar," kata Luthfi kala itu. 

 

Dalam Pilgub Jateng 2024, Ahmad Luthfi-Gus Yasin akan menghadapi pasangan calon yang diusung PDIP, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi). 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement