Selasa 29 Oct 2024 05:38 WIB

Video Asusila Terancam Disebar Jika tak Mau Diajak Kembali Berzina, Harus Bagaimana?

Berani memutuskan hubungan dengan pelaku adalah langkah awal yang sangat penting.

Rep: Mgrol 153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah - Buya Yahya
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah - Buya Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, Kasus pemerasan dan ancaman melalui video asusila kembali menjadi sorotan. Seorang wanita yang terjebak dalam hubungan terlarang dengan seorang pria mengungkap jika dirinya diancam dengan video rekaman intim yang diambil tanpa izin.

Ancaman tersebut membuat korban merasa terjebak dan tidak memiliki pilihan selain menuruti keinginan pelaku. Pasangannya itu kerap memanfaatkan situasi ini untuk memeras baik secara fisik maupun finansial.

Baca Juga

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, KH Yahya Zainul Maarif menjawab kasus tersebut dalam channel Youtube Al-Bahjah Tv yang dikutip Republika. Kiai yang akrab disapa Buya Yahya tersebut menegaskan, dalam pandangan agama, zina adalah dosa besar. Dia mengungkapkan, banyak individu yang menyesal setelah terjatuh ke dalamnya.

"Seperti yang disampaikan dalam nasihat agama, Allah Maha Pengampun bagi mereka yang benar-benar bertaubat,"ujar dia. 

Dalam kasus seperti ini, taubat yang sungguh-sungguh dapat membawa seseorang keluar dari jeratan dosa besar dan ancaman-ancaman seperti ini. Berani memutuskan hubungan dengan pelaku adalah langkah awal yang sangat penting. Dalam situasi seperti tersebut, Buya Yahya mengatakan, ketakutan akan disebarkannya video atau aib sering kali membuat korban terus berada dalam lingkaran hubungan yang beracun.

Buya Yahya berkata, "Para ulama juga menganjurkan agar siapa pun yang terjebak dalam kasus semacam ini segera melakukan taubat dengan penuh ketulusan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, taubat merupakan cara agar dosa-dosa diampuni oleh Allah SWT. Selain itu, penting untuk menutup semua akses pelaku ke dalam kehidupan pribadi korban, seperti memblokir nomor telepon, menghindari komunikasi, dan membuang segala bentuk kenangan atau barang-barang dari pelaku yang dapat memicu terjadinya hubungan kembali.

Buya Yahya meminta agar perempuan itu menjaga kehormatan diri, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan berdoa agar Allah melindungi dari ancaman tersebut menjadi jalan keluar yang lebih aman.

"Orang-orang yang diancam dengan cara ini tidak perlu merasa takut secara berlebihan. Memang benar, pelaku mengancam untuk menyebarkan aib, namun sering kali pelaku juga merasa takut akan konsekuensi dari perbuatannya sendiri," ujar Buya Yahya.

Dalam nasihat agama, dikatakan bahwa Allah Maha Menutup dan Maha Mengampuni. Jika seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh, Allah berjanji akan menutupi dosanya baik di dunia maupun di akhirat. Maka, korban tidak perlu mengkhawatirkan ancaman pelaku. Jika Allah berkehendak, video tersebut bisa hilang, atau pelaku bisa mengalami hal yang mencegahnya untuk menyebarkan video tersebut.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement