Selasa 29 Oct 2024 12:29 WIB

Buya Yahya Jelaskan Cara Memaknai Mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW

Mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW adalah kabar gembira.

Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua umat Nabi Muhammad SAW menginginkan bertemu Rasulullah SAW walau hanya dalam mimpi. Ulama kharismatik, Buya Yahya Zainul Maarif yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan tentang bagaimana merawat mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

Buya Yahya mengatakan, siapapun yang pernah bermimpi bertemu Rasulullah SAW sesungguhnya dia akan melihat Nabi Muhammad SAW secara langsung. Mimpi itu kabar gembira, istimewa dan nikmat dari Allah SAW.

Baca Juga

Ia juga menerangkan bahwa setan tidak akan bisa menjelma menjadi Nabi Muhammad SAW. Mimpi baik misalnya mimpi bertem Rasulullah SAW itu adalah kegembiraan yang Allah berikan atau kabar gembira yang Allah berikan.

"Siapa-siapa yang diberi Allah mimpi bergembiralah, mimpi bertemu orang soleh, mimpi bertemu wali, itu kabar baik, mimpi bertemu Rasulullah ini baik tapi ada masalah jika seseorang berdusta bermimpi bertemu Rasulullah," kata Buya Yahya dalam potongan video yang diungah akun Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menegaskan, maka yang tidak pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, jangan cerita pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

"Dan yang pernah bermimpi itu adalah kabar gembira dan rahasia antara dirimu dengan Allah, tidak perlu banyak cerita dengan siapapun, takut jadi fitnah di masyarakat lalu ditiru oleh orang yang fasik (untuk berdusta pernah bermimpi bertemu Rasulullah SAW)," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menerangkan, dijelaskan para ulama, maksudnya melihat Nabi Muhammad SAW secara langsung jika pernah bermimpi bertemu Rasulullah SAW.

Sebagian ulama berpendapat mereka yang melihat Nabi Muhammad SAW di dalam mimpi akan melihat Rasulullah SAW di alam nyata. Orang yang bermimpi itu, akan dipertemukan khusus nanti dengan Rasulullah SAW di surga nanti.

Menurut Buya Yahya, di surga banyak orang yang bisa melihat Nabi Muhammad SAW, tapi kedekatannya berbeda-beda. Maka yang bermimpi ketemu Rasulullah SAW waktu di dunia, ketahuilah itu tanda, Insya Allah dia akan dekat dengan Rasulullah SAW.

"Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa sebagian orang yang bermimpi bertemu Rasulullah SAW di dunia maka ketahuilah dia tidak akan mati kecuali dipertemukan dengan Rasulullah di alam nyata," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menerangkan, sebagian mengingkari bertemu Rasulullah SAW di alam nyata karena Nabi Muhammad SAW sudah wafat.

Ia menerangkan, dalam kaidah karomah seperti kaidah mukjizat. Karomah bagi umat Nabi Muhammad SAW itu seperti mukjizatnya Nabi Muhammad SAW.

Dalam perjalanan Isra dan Mi'raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para Nabi-nabi dan berdialog dengan mereka. Faktanya para Nabi yang ditemui Nabi Muhammad SAW itu sudah meninggal, tapi semuanya terjadi karena itu mukjizat.

"Maka bagi umat Nabi Muhammad kalau sudah namanya karomah mungkin bisa bertemu dengan Nabi biarpun Nabi sudah wafat, seperti Nabi Muhammad SAW berdialog dengan para Nabi yang telah wafat," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, maka sebagian menafsirkan siapapun yang telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, hendaknya dijaga mimpi itu karena itu kebaikan yang Allah berikan dan bisa dicabut suatu ketika kalau tidak disyukuri.

"Cara mensyukuri mimpi bertemu Rasulullah SAW yakni dengan menambah kecintaan kita kepada Nabi dan agungkan Nabi dan jangan jadikan diri kita menjadi sombong," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan, jadikan mimpi itu rahasia dia dengan Rasulullah SAW. Maka kalau dia menjaga mimpi itu akan bertemu dengan Rasulullah SAW nanti.

Tapi ingat, jangan terlena dengan mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi sombong.

"Para kekasih Allah kalau udah mendapatkan karomah itu ketakutan, mereka takut terpesona dengan karomah yang Allah berikan kepadanya, karena yang terpesona dengan karomah itu artinya telah tergoda oleh selain Allah," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya, seorang hamba menuju kepada Allah, namun di dalam perjalanannya menuju Allah, hambat tersebut terpesona oleh karomah yang dianugerahkan Allah kepadanya.

"Dia merasa aku sudah bisa begini, aku bisa begitu dengan karomah, langsung itu runtuh (karomahnya), maka wali Allah atau kekasih Allah sangat disembunyikan kalau mendapatkan karomah," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengungkapkan, namun sekarang banyak orang yang bercerita pada malam itu bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Dia membuka rahasianya, padahal itu kisah pribadi dan kisah cinta yang harus disembunyikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement