REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW bersabda, "Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah engkau menyenangkan seorang Muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan utangnya" (HR. Thabrani).
Karena menganggapnya sebagai saudara, seorang Muslim tidak akan rela membiarkannya nestapa. Ia tidak akan rela saudaranya mengalami kekurangan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan. Rasa ukhuwah Islamiyah-nya berlaku baik di dalam maupun luar negeri tempatnya berada.
Ia pun tak akan tinggal diam menyaksikan saudara-saudara seimannya dalam kondisi nestapa. Sebagaimana yang terjadi di Palestina. Kepeduliannya pada rakyat di Bumi al-Quds akan bertambah. Hal itu diwujudkan dalam doa maupun perbuatan, seperti bersedekah.
Ketika melihat saudara seiman sedang kesusahan, seorang Muslim hendaknya berupaya untuk menolong. Bahkan, inilah amalan yang sangat dicintai Allah SWT.
"Takwa itu ada di sini (Nabi SAW menunjuk pada dadanya tiga kali). Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya" (HR Muslim).
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Muslim yang satu bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya."