Rabu 30 Oct 2024 08:30 WIB

Ditanya Kedubes Inggris Soal Palestina-Israel, Begini Jawaban Pengurus Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama mendorong Palestina merdeka dan perdamaian dunia.

(ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Staf dari Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia menanyakan pandangan Pengurus Wilayah (PW) Nahlatul Ulama (NU) Jawa Timur tentang persoalan Israel dan Palestina, saat berkunjung ke Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Selasa siang.

Staf Kedubes Inggris yang berkunjung ke Kantor PWNU Jatim adalah Matthew Perrement (Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kedubes Inggris) dan Erlin Puspitasari (Manajer Regional Jawa Timur di Kedubes Inggris) beserta dua staf Kedubes lainnya.

Baca Juga

Mereka diterima jajaran Syuriah dan Tanfidziah PWNU Jatim, yakni KH Abd Matin Djawahir (Wakil Rais Syuriah), KH Husnan Dimyati (Wakil Rais), KH Sholeh Hayat (Wakil Katib), Prof DR H Kacung Marijan PhD (Wakil Ketua Tanfidziah), Prof DR H Maskuri Msi (Wakil Ketua), dan H Yusuf Adnan S.kom MM MB (wakil Bendahara).

Dalam kesempatan itu, Kiai Matin Djawahir menjelaskan karakter khas NU.

"NU itu fokus pada Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan dengan empat karakter yakni tawassuth atau di tengah (tidak ekstrem), tawazun atau seimbang (aqli-naqli), i'tidal (tegak lurus pada kebenaran), dan tasamuh atau toleran (menghargai/hormat pada pluralisme)," katanya.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Tanfidziah PWNU Jatim Prof DR H Kacung Marijan PhD menegaskan bahwa pandangan NU terhadap Israel dan Palestina adalah sesuai dengan karakter NU yakni NU mendukung Palestina dan solusi dua negara yakni Palestina dan Israel.

"Solusi yang mempercepat perdamaian itu akan menghentikan perang, mencegah korban lebih banyak, dan menghentikan kerugian ekonomi, karena perang itu sangat mempengaruhi ekonomi dunia, termasuk Indonesia, karena itu NU berharap Inggris bersikap tegas," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement