REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Gencatan senjata penuh dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, tetap menjadi prasyarat Hamas untuk memulai negosiasi perundingan damai dengan Israel, kata Taher Nunu, penasihat media dari ketua biro politik Hamas, kepada Sputnik pada Senin (28/10).
"Sejak awal, kami telah menetapkan empat 'kunci' untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang ini. Kunci-kunci itu termasuk gencatan senjata penuh dan penarikan seluruh pasukan dari Gaza, bantuan kemanusiaan serta akses yang bebas, upaya rekonstruksi ... dan akhirnya pertukaran tahanan dengan sandera," kata Nunu saat ditanya tentang tanggapan Hamas terhadap proposal perdamaian dari mediator internasional setelah putaran pembicaraan baru di Qatar.
Hamas menghargai upaya yang dilakukan oleh para mediator dan terbuka untuk menerima proposal baru, namun telah menyampaikan sikapnya dengan jelas.
Pada Ahad (27/10), Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengusulkan gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza untuk pertukaran empat sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan beberapa warga Palestina yang berada dalam tahanan Israel.