REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di tengah derasnya arus persaingan akademis, nama Sakinah Huzaifah muncul sebagai bintang terang. Siswa berprestasi dari SMA IT At-Takwin ini sukses menyabet Beasiswa Juara dari Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Sukabumi.
Tak hanya jago di akademik, Sakinah juga seorang hafizh Alquran dengan hafalan 14 juz. Terbayang, bagaimana Sakinah menghafal 14 jus sambil terus berprestasi.
Sejak masih duduk di kelas 2 SD, Sakinah sudah mulai rajin menghafal Alquran. Awalnya, ia belajar di rumah tahfidz di Bogor sampai kelas 3 SD, lalu lanjut hafalan secara mandiri dengan bimbingan ibu tercinta di Sukabumi.
Ketika SMP, Sakinah berhasil menambah hafalannya jadi 10 juz. Saat SMA, hafalannya semakin bertambah menjadi total jadi 14 juz.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
Tapi, tantangannya tidak berhenti di situ. Sakinah bercerita bahwa tantangan terbesar justru menjaga hafalan yang sudah diraih.
“Kadang rasa malas itu ada aja, tapi sayang banget kalau hafalan yang udah diperjuangin hilang gitu aja. Jadi, sering-sering aku pake buat sholat,” ungkap Sakinah.
Di sekolah, Sakinah juga bukan tipe anak yang cuma sibuk hafalan. Dia pernah menjabat sebagai ketua OSIS dan aktif di berbagai kegiatan keagamaan bareng Ikatan Remaja Masjid (IRMA). Hebat, kan?
Motivasi utama Sakinah melanjutkan kuliah bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat mengangkat derajat orang tuanya. “Aku adalah orang pertama di keluarga besar yang diberi kesempatan kuliah oleh Allah. Mau buktiin juga kalau keterbatasan ekonomi itu bukan penghalang buat dapetin pendidikan tinggi,” kata Sakinah dengan mantap.
Rasa syukur juga terpancar dari raut wajah Sakinah karena beasiswa ini menjadi berkah besar bagi keluarganya. “Senang banget, alhamdulillah bisa mengurangi beban biaya orang tua dan membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an tidak menghalangi kita untuk mengejar mimpi,” ujarnya dengan senyum.
Buat teman-teman di luar sana, Sakinah punya pesan spesial. “Semangat ya! capek boleh, tapi jangan putus asa. Yakinlah bahwa kita bisa. Kalau kata mama aku, jalanin aja dulu, rezeki sudah Allah atur. Jadi, nggak perlu khawatir,” katanya dengan nada optimis.
Kisah Sakinah Huzaifah ini bener-bener memberikan pelajaran penting buat kita semua. Bahwa dengan tekad yang kuat dan doa yang tulus, mimpi-mimpi besar bisa terwujud meski tantangan ada di depan mata. Beasiswa yang Sakinah raih dari Universitas BSI ini bukan cuma sekadar penghargaan, tapi bukti nyata bahwa usaha keras dan doa itu tidak pernah sia-sia.