Rabu 30 Oct 2024 10:59 WIB

8 Anggota UNIFIL Austria Terluka Akibat Serangan Israel di Lebanon

Israel telah meningkatkan serangan udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu.

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak delapan anggota pasukan penjaga perdamaian PBB berkebangsaan Austria di Lebanon mengalami luka-luka akibat serangan roket Israel. Demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Austria, pada Selasa (29/10).

Pada platform X, Alexander Schallenberg menyatakan 'kegeramannya' atas serangan hari ini terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Baca Juga

"Keselamatan dan keamanan pasukan helm biru harus dijamin sepanjang waktu. Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan amat sangat tidak dapat diterima," tulisnya di X.

UNIFIL beroperasi di antara Sungai Litani di bagian selatan Lebanon dan Garis Biru (Blue Line), yang menjadi garis perbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 untuk memelihara keamanan di kawasan tersebut.

Israel telah meningkatkan serangan udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu terhadap apa yang diklaim sebagai sejumlah sasaran Hizbullah.

Dalam sebuah eskalasi setahun perang lintas batas antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon sejak Israel memulai serangan brutal di Jalur Gaza tahun lalu.

Israel memperluas konflik kawasan pada tahun ini dengan melancarkan serangan darat ke wilayah Lebanon selatan pada 1 Oktober.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement