REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT -- Dewan Syura Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah memilih Syeikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai, menggantikan Sayyed Hassan Nasrallah. Keputusan ini didasarkan pada prinsip-prinsip Islam sejati dan cita-cita Hizbullah yang teguh, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan partai untuk memilih sekjen, menurut pernyataan Hizbullah.
Hizbullah menyatakan komitmennya untuk menjunjung tinggi warisan pendahulu Syeikh Qassem, dan menggambarkan pemilihan tersebut sebagai bagian dari misi suci.
“Kami berjanji kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada jiwa syuhada tercinta Sayyed Hassan Nasrallah (semoga Allah meridhoinya), kepada para syuhada, pejuang perlawanan Islam, dan rakyat kami yang ulet dan setia, untuk bekerja sama memenuhi prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Hizbullah,” kata Dewan Syura Hizbullah, dikutip dari laman Almayadeen, Rabu (30/10/2024)
Hizbullah menekankan dedikasi organisasi untuk meneruskan perjuangan. Dewan Syura menyatakan harapannya atas keberhasilan Syeikh Qassem dalam memimpin Hizbullah, mempercayakan kepadanya tanggung jawab untuk melestarikan perlawanan gerakan dan mengibarkan panji-panjinya hingga meraih kemenangan.
Siapa Syeikh Naim Qassem?
Syekh Naim Qassem, lahir pada tahun 1953 di Beirut, Lebanon, berasal dari desa Kfar Fila di wilayah Iqlim al-Tuffah di Lebanon selatan.
Syekh Naim Qassem memiliki gelar sarjana kimia dalam bahasa Prancis dan bekerja sebagai guru selama beberapa tahun. Di samping studinya di bidang ilmu pengetahuan alam, ia juga menempuh pendidikan agama di sebuah seminari, dan memperoleh gelar dalam bidang yurisprudensi dan dasar-dasar Islam.
Syekh Qassem dikenal sebagai bagian dari generasi pendiri organisasi budaya dan aktivis Islam Syiah di Lebanon. Dia aktif dalam kelompok-kelompok yang akhirnya membentuk Hizbullah, termasuk Persatuan Mahasiswa Muslim Lebanon, dan memainkan peran penting dalam Gerakan Amal yang didirikan oleh Imam Musa al-Sadr.