REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) siap mendukung program makan bergizi. Program ini merupakan inisiatif Bapak Presiden sebagai langkah nyata pemerintah terhadap ketahanan pangan khususnya di wilayah pesisir.
“KKP siap mendukung program makan bergizi. Kali ini bertepatan dengan HUT ke-25 KKP, digelar makan bergizi dengan menu ikan kakap putih hasil budidaya di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu,”ungkap Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu saat menikmati santap siang makanan bergizi bersama anak-anak sekolah dasar dan menengah.
Subsektor perikanan budidaya akan terus mendukung kemandirian ketahanan pangan dan siap berkontribusi pada program Bapak Presiden yaitu Makan Bergizi. “Bentuk dukungan DJPB pada program Makan Bergizi adalah dengan berbagi makanan bergizi gratis bermenu ikan hasil budidaya dari 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB. Ada 3.500 paket makanan bergizi gratis yang dibagikan kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa, ibu hamil dan menyusui serta para pembudidaya tepat pada peringatan HUT ke-25 KKP,”jelas Tebe.
DJPB siap mendukung program Presiden, makan bergizi. Melalui perikanan budidaya berbasis ekonomi biru, tentunya produk hasil budi daya akan dapat selalu terjaga secara kuantitas dan kualitas. “Program Bapak Presiden, makan bergizi ini sangat bagus sekali. Selain sebagai upaya mempersiapkan generasi cerdas dan memerangi stunting yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas SDM di negeri ini. Melalui program ini, maka akan menambah tingginya konsumsi produk hasil perikanan budidaya. Tentunya ini akan berdampak positif bagi kesejahteraan pembudidaya. Pasalnya hasil produksi para pembudidaya akan terserap dengan baik dengan harga yang bersaing,”papar Tebe.
Dirjen Tebe mengatakan produk perikanan budidaya nantinya bakal menjadi penyokong terbesar penyediaan bahan baku untuk program makan bergizi. “Terlihat dari data statistik KKP, produksi perikanan nasional sampai dengan triwulan III tahun 2024 mencapai 18,2 juta ton. Kontribusi produksi perikanan budidaya mampu berkontribusi menembus hingga 70,65 persen dari total produksi perikanan nasional. Ini artinya, masa depan Indonesia ada di perikanan budidaya dalam hal memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia,”beber Tebe.
Bantuan benih ikan kerapu dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo sebagai upaya menggenjot produksi ikan kerapu. Selain itu bantuan bibit rumput laut kultur jaringan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung adalah untuk peremajaan bibit yang sudah berumur lama untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas bibit.
Masih bertepatan pada HUT ke-25 KKP, 15 UPT DJPB juga melakukan kegiatan agar laut tetap sehat yaitu menanam mangrove, bersih pantai, dan sosialisasi penanganan sampah. “Upaya menjaga laut tetap sehat dengan melakukan budidaya ikan sesuai dengan kaidah-kaidah Cara Budidaya Ikan yang Baik, selalu kami terapkan sebagai upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan untuk generasi mendatang,”ungkap Tebe.
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan saat melakukan video conference dengan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon mengatakan UPT KKP harus melayani masyarakat dengan optimal terutama masyarakat pesisir yang berada di pantai sampai dengan darat.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa tata kelola hulu sektor kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan untuk mendukung kemandirian ketahanan pangan nasional. Langkah itu juga sekaligus untuk mendukung peningkatan asupan protein masyarakat, dan program makan bergizi gratis, melalui ketersediaan produk kelautan dan perikanan maupun turunannya yang berkualitas.