Rabu 30 Oct 2024 21:28 WIB

Rahasia Mengapa Surat Keempat Alquran Dinamakan An-Nisa dan 10 Maksudnya  

Surat An-Nisa mempunyai sejumlah kandungan makna

Surat An-Nisa mempunyai sejumlah kandungan makna
Foto: republika
Surat An-Nisa mempunyai sejumlah kandungan makna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat an-Nisa adalah salah satu surat terpanjang, dan urutannya berada di urutan keempat Alquran Utsmani. Jumlah ayatnya sebanyak 176 ayat. An-Nisa adalah surat Madaniyah, diturunkan di Madinah, menurut kesepakatan ulama.

Hal ini dibuktikan dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA. Dia berkata, “Surat al-Baqarah dan an-Nisa tidak turun kecuali ketika aku bersamanya (Rasulullah SAW).”

Baca Juga

Para mufassir tidak menyebutkan surat ini selain dengan nama yang dikenal, yaitu surat An-Nisa, dan mereka mengatakan bahwa surah ini dinamakan demikian karena ayat-ayatnya berbicara tentang wanita.

Sebagian ulama mengatakan: “Dinamakan surat an-Nisa karena surat ini dibuka dengan penyebutan wanita dan beberapa hukum yang berkaitan dengan mereka.”

Al-Fairuz Abadi menyebutkan dalam kitabnya Bashair Dzawi at-Tamyiz fi Lathaif Al-Kitab al-Aziz, menyebutkan an-Nisa dinamai surat An-Nisa al-Kubra, dan surat al-Talaq dinamai surat al-Nisa as-Shughra.

Surat an-Nisa adalah salah satu surat terpanjang dalam Alquran, dan mengandung sejumlah tujuan Qurani, yang paling menonjol di antaranya tercantum di bawah ini:

Pertama, tujuan utama yang ditekankan dalam surat ini adalah tujuan tauhid kepada Allah SWT semata, dengan mengesakan-Nya sebagai Tuhan semesta alam dan hamba Allah SWT.

Tujuan ini adalah dasar utama yang menjadi landasan komunitas Muslim - dasar tauhid yang murni - yang darinya kehidupan mereka terpancar dan darinya pendekatan terhadap kehidupan ini terpancar, dalam setiap aspek dan ke segala arah.

photo
INFO GRAFIS Fakta Unik tentang Alquran - (Republika )

Hal ini juga menekankan pada ketakwaan kepada Allah, yang merupakan dasar diterimanya amal.

BACA JUGA: 9 Berita Gembira untuk Mereka yang Rajin Sholat Subuh Berjamaah

Kedua, salah satu tujuan utama yang menjadi perhatian surat ini adalah tujuan membangun keluarga. Fondasi masyarakat yang sehat dan kuat, dengan cara mengatur kehidupan masyarakat Muslim, mensucikan masyarakat ini dari kemungkaran dan mengasingkan elemen-elemen yang rusak dan merusak di dalamnya.

Seraya membukakan pintu tobat bagi mereka yang ingin bertobat, mensucikan diri, dan kembali kepada masyarakat dalam keadaan suci dan bersih, sehingga keluarga dibangun di atas fondasi yang kokoh, dan kemudian masyarakat, dengan keluarga sebagai dasarnya- dibangun di atas dasar yang kokoh dan suasana yang bersih dan suci.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement