Kamis 31 Oct 2024 06:05 WIB

Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional Atas Perintah Prabowo

Rosan menyampaikan, deklarasi GSN akan dilakukan di Jakarta pada Sabtu (2/10/2024).

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Rosan Perkasa Roeslani.
Foto: Istimewa
Ketua Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Rosan Perkasa Roeslani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan, pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) atas perintah Presiden Prabowo Subianto. "GSN atas perintahnya Pak Prabowo," ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).

Saat ditanya terkait kesiapan Prabowo menjadi ketua dewan pembina GSN, Hasan enggan menjawab. Dia meminta hal tersebut ditanyakan kepada Rosan Perkasa Roeslani selaku ketua GSN. "Kalau apa jabatannya Pak Prabowo, tanya Bang Rosan, karena ketuanya Bang Rosan," ucap Hasan.

Baca: Kunjungi Mabes TNI, Menhan Sjafrie Tekankan Pembinaan Personel

Sementera itu, Rosan menyampaikan, deklarasi GSN akan dilakukan di Jakarta pada Sabtu (2/10/2024). "Ya hari Sabtu, Insya Allah," kata menteri investasi dan hilirisasi tersebut.

Namun, dia juga tidak memberikan jawaban saat ditanya mengenai posisi Prabowo dalam paguyuban itu. Peluncuran GSN menjadi rangkaian acara strategis Prabowo setelah pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Jawa Tengah pada pekan lalu.

Baca: Presiden Prabowo akan Kunjungan ke China, AS, Hingga Inggris

Pembekalan itu untuk membangun semangat perjuangan, persatuan, dan solidaritas nasional. GSN yang diketuai Rosan Roeslani akan menggantikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Adapun pembentukan GSN telah diusulkan Prabowo pada Maret lalu.

"TKN memang harus berakhir karena kampanye sudah selesai. Akan tetapi, jaringan ini, paguyuban ini, saya mohon jangan bubar. Saya mengusulkan paguyuban ini bernama Gerakan Solidaritas Nasional," ucap Prabowo saat itu.

Baca: Menhan Sjafrie dan Menkes Ziarah ke Makam Jenderal Besar Soeharto

Prabowo mengatakan, ia dan pendukungnya merupakan satu paguyuban yang perlu tetap bersatu untuk meraih cita-cita Indonesia Emas. "Tetap satu paguyuban, satu gerakan yang terdiri atas semua suku, semua agama, semua ras, semua daerah, dan semua kalangan bersatu menuju Indonesia Emas," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement