REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Uji rapid test terhadap kandungan residu pestisida yang terkandung dalam anggur Shine Muscat dilakukan di sejumlah daerah. Salah satunya di Kota Cirebon. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, pihaknya merespon cepat menyusul adanya pemberitaan mengenai kandungan residu pestisida yang melebihi ambang batas dalam anggur Shine Muscat. Apalagi, buah tersebut saat ini banyak diperjualbelikan di Kota Cirebon.
‘’Sejak ramai masalah anggur Shine Muscat, kami langsung turun ke lapangan untuk mengambil sampel dan melakukan pengujian,’’ kata Elmi, Kamis (31/10/2024).
Elmi mengatakan, pihaknya melakukan pengambilan sampel anggur Shine Muscat di sejumlah lokasi. Tak hanya di toko buah, namun juga di swalayan dan pasar tradisional yang menjual anggur tersebut. Di pasar tradisional, pengambilan sampel di antaranya dilakukan terhadap pedagang di Pasar Kanoman dan Pasar Harjamukti. ‘’Sudah kami uji, Alhamdulillah hasilnya negatif,’’ kata Elmi.
Langkah serupa juga dilakukan di beberapa penjual buah berskala besar, seperti Jogja Junction dan Belgia Market. ‘’Alhamdulillah, semua hasilnya negatif," katanya.
Proses pengujian itu dilakukan dengan metode rapid test. Instansi tersebut memang bergerak cepat supaya keamanan pangan konsumen di Kota Cirebon tetap terjaga. ‘’Kami memakai alat uji cepat. Jika pada alat menunjukkan dua strip dan bagian bawahnya pekat, hasilnya berarti negatif,’’ kata Elmi.
Sementara itu, meski hasil pengujian menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di Kota Cirebon aman, namun DKPPP tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan buah yang akan dikonsumsi. ‘’Kami mengimbau masyarakat agar tetap mencuci bersih buah sebelum dikonsumsi,’’ kata Elmi.