REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong ke Jakarta pada awal November 2024. Begitu keterangan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
"Pada tanggal 6 November pekan depan, Bapak Presiden akan menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura yang akan datang ke Indonesia," ucap Juru Bicara Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Dia mengatakan, Presiden Prabowo dan PM Wong akan membahas sejumlah hal, khususnya isu-isu yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama, seperti isu ASEAN. Pertemuan tersebut akan didahului dengan pertemuan tingkat menteri luar negeri (menlu) pada 5 November 2024.
"Menlu RI Sugiono akan bertemu dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan," ucap Roy. Dia pun memastikan, isu-isu yang akan dibahas kedua pemimpin dalam pertemuan November mendatang tersebut sedang dimatangkan.
Caranya melalui koordinasi antara kementerian dan lembaga terkait dari kedua negara. "Diharapkan pertemuan tersebut nantinya akan mengeluarkan hasil yang seluas-luas untuk kepentingan kedua negara," ucap Roy.
Kemenlu RI menyatakan, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan sejumlah kunjungan ke luar negeri. Antara lain ke Peru untuk menghadiri KTT APEC pada 10-16 November 2024, dan Brazil untuk menghadiri KTT G20 di Rio de Janeiro pada 18-19 November 2024.
Presiden Prabowo telah melaksanakan beberapa pertemuan bilateral perdana dengan sejumlah tamu negara di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada hari pertamanya menjabat sebagai RI 1 pada Ahad (20/10/2024). PM Wong adalah salah satu tamu negara yang diterima Prabowo saat itu.
Selain itu, Prabowo menerima kunjungan Wakil PM Australia Richard Marles, Wakil PM Selandia Baru Winston Peters, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, serta tamu negara lainnya. Mereka sebelumnya telah menghadiri upacara pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI.
Pada hari selanjutnya, Senin (21/10/2024), Prabowo juga menerima PM Timor Leste Xanana Gusmao serta Utusan Khusus Presiden AS Joe Biden dan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield.