Kamis 31 Oct 2024 20:23 WIB

Warga Valencia: Banjir Bandang Datang Seperti Tsunami

Bencana banjir di Valencia Spanyol dilaporkan akibatkan 95 orang meninggal dunia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).
Foto: AP/Alberto Saiz
Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Salah satu warga Kota Paiporta dekat Valencia, Guillermo Serrano Pérez mengingat kembali saat banjir bandang menghantam. Spanyol dilanda banjir paling buruk dalam tiga dekade.

"Ketika air mulai naik, datangnya sebagai gelombang, rasanya seperti tsunami," kata pria berusia 21 tahun itu seperti dikutip dari BBC, Kamis (31/10/2024).

Baca Juga

Pérez salah satu dari ribuan orang yang dilanda banjir bandang pada Selasa (28/10/2024) yang sedikitnya menewaskan 95 orang. Ia sedang berkendara di jalan tol bersama orang tuanya ketika air mengalir deras.

Mereka selamat dengan memanjat jembatan dan meninggalkan mobil mereka di tengah amukan air banjir. Meskipun hujan deras telah mengguyur daerah tersebut selama berjam-jam, seperti kebanyakan orang, Guillermo Serrano Pérez dan keluarganya, yang tidak sadar akan kekuatan banjir.

Namun, tanda-tandanya sudah ada di sana. Pada Selasa pagi badan meteorologi Spanyol, Aemet, memperingatkan hujan lebat akan turun di wilayah Valencia.

"Berhati-hatilah! Bahayanya sangat ekstrem! Jangan bepergian kecuali benar-benar diperlukan," kata Aemet di media sosial X.

Tidak lama kemudian Aemet mengeluarkan "peringatan maksimum". Sepanjang hari Aemet mengeluarkan lebih banyak peringatan dan memperingatkan pemerintah setempat untuk mencegah orang mendekati tepi sungai.

Pada pukul 15:20, pusat koordinasi keadaan darurat regional mempublikasikan gambar-gambar jalanan yang terendam banjir di kota La Fuente dan Utiel, sebelah barat Valencia.

Beberapa jam kemudian, beberapa sungai di daerah tersebut mulai meluap dan mendesak orang-orang untuk menjauh dari tepi sungai. Namun di sebagian besar tempat, semuanya sudah terlambat.

Chiva salah satu kota pertama kali mengalami amukan banjir bandang. Jurang dalam yang melintasi kota tersebut dilaporkan terisi air sejak Selasa sore setelah hujan deras.

Pada pukul 18:00, jalan-jalan di kota tersebut berubah menjadi sungai yang deras, dengan kekuatan air yang menyeret mobil-mobil, lampu-lampu jalan, dan bangku-bangku.

Layanan darurat bergegas membawa bantuan ke seluruh wilayah, namun kecepatan air yang memenuhi jalanan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hujan yang sangat deras datang dari atas dengan sangat tiba-tiba dan air naik setinggi satu meter atau satu setengah meter dalam beberapa menit," kata Walikota Riba-roja de Túria Robert Raga Gadea.

Di tempat lain di wilayah tersebut, berita tentang orang-orang yang hilang setelah tersapu banjir mulai bermunculan. Namun, perlindungan sipil tidak mengirimkan peringatan kepada penduduk di wilayah Valencia untuk memperingatkan mereka agar tidak melakukan perjalanan di jalan hingga lebih dari dua jam kemudian, setelah pukul 20:00.

Banyak yang mempertanyakan waktu pemberian peringatan tersebut, yang datang lebih dari 12 jam setelah badan meteorologi Spanyol mengeluarkan peringatan merah pertama.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement