Jumat 01 Nov 2024 17:16 WIB

Elektabilitas RK-Suswono Terus Dipepet Pramono-Rano, PKS: Tujuan Kami Bukan Menang Survei

Menurut LSI Denny JA elektablitas RK-Suswono dan Pramono-Rano selisih 0,3 persen.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menjawab pertanyaan panelis saat mengikuti sesi debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Ahad (26/10/2024). Debat kedua ini mengusung tema ekonomi kesejahteraan sosial dengan enam sub tema yang meliputi infrastruktur integrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pangan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menjawab pertanyaan panelis saat mengikuti sesi debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Ahad (26/10/2024). Debat kedua ini mengusung tema ekonomi kesejahteraan sosial dengan enam sub tema yang meliputi infrastruktur integrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Ridwan Kamil (RK)-Suswono terus dipepet oleh Pramono Anung-Rano Karno. Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dirilis Rabu (30/10/2024), RK-Suswono hanya terpaut 0,3 persen dari Pramono-Rano.

Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) yang tak mengalami peningkatan. Menurut dia, hasil survei bukan merupakan hasil akhir dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. 

Baca Juga

"Bisa jadi sekarang dibilang kalah, besok dibilang menang, besoknya lagi kalah lagi, bisa menang lagi. Karena itu tujuan kami adalah menang pilkada bukan menang survei," kata dia, Jumat (1/11/2024).

Kendati demikian, ia mengatakan, hasil survei itu tetap akan menjadi masukan bagi Tim Pemenangan Pasangan Rido. Ketika hasil survei belum memuaskan, pihaknya akan bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Rido.

"Ini evaluasi untuk kami, ini memotivasi kami. Justru kalau dianggap turun terus, kami harus bekerja lebih giat, bekerja lebih keras, agar target kami untuk menang satu putaran bisa terwujud pada 27 November," kata dia. 

Ihwal Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang dinilai tak kompak memenangkan pasangan Rido, Abdul Aziz membantahnya. Menurut dia, seluruh partai yang tergabung dalam KIM plus kompak bekerja untuk mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 1 itu.

"Kami lihat bahwa laporan-laporan dari grup itu banyak sekali aktivitas-aktivitas. Ada syukuran caleg, aleg yang jadi nih, syukuran di mana-mana. Itu juga sekaligus mengundang pasangan calon," kata dia.

Selain itu, dukungan dari relawan juga terus mengalir untuk pasangan Rido. Ia berharap, dukungan kepada pasangan Rido akan makin meningkat.

"Saya kira tidak ada, di tim kami, tidak ada resistensi dan sebagainya. Kami semua dalam satu barisan yang kuat saling menopang, saling mendukung, saling menutupi dalam hal kekurangan masing-masing," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan pada periode 16-22 Oktober 2024 itu, RK-Suswono memiliki elektabilitas 37,4 persen. Sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana memiliki elektabilitas 4 persen. Sedangkan Pramono-Rano memiliki elektabilitas 37,1 persen. Sebanyak 21,5 persen masih belum menentukan atau tidak menjawab.

Survei itu dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, melibatkan wawancara tatap muka dengan 800 responden di masing-masing provinsi. Survei itu memiliki margin of error sekitar plus-minus 3,5 persen.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement