Jumat 01 Nov 2024 18:25 WIB

Open House Rusunawa Pasar Rumput, Segini Biaya Sewanya

Rusunawa Pasar Rumput terdiri tipe hook seluas 38 m2 dan tipe standar 36 m2.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melakukan open house Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Foto: Republika.co.id/Bayu Adji Prihammanda
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melakukan open house Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar open house Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (1/11/2024). Dalam kegiatan itu, calon penyewa dapat langsung berkonsultasi terkait unit yang ingin ditempatinya di Rusunawa Pasar Rumput.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, Rusunawa Pasar Rumput terdiri dari 1.984 unit. Dari total unit itu, sebanyak 418 unit akan digratiskan untuk korban kebakaran di Manggarai, yang telah ditempatkan di Rusunawa Pasar Rumput sejak 15 Agustus 2024.

"Semestinya (mereka) keluar tanggal 15 November. Namun, sesuai arahan dan kesepakatan, mereka nanti akan gratis sampai 27 Oktober 2025. Artinya setahun lebih," kata dia saat menghadiri open house Rusunawa Pasar Rumput, Jumat sore.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyediakan 271 unit untuk warga yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung. Jumlah unit itu disebut telah melebihi jumlah warga terdampak normalisasi.

Sementara itu, sisa unit yang tersedia akan diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Adapun harga sewa rusun itu berkisar Rp 1,25 juta hingga Rp 2,25 juta per bulan.

"Harga ini belum termasuk PPn dan PPh. Kami berupaya untuk mengajukan permohonan kepada menkeu. Mudah-mudahan PPn dan PPh ini bisa dibebaskan, sehingga lebih bisa meringankan MBR," kata Teguh.

Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya telah bersekapat terkait pihak yang bisa menyewa unit di Rusun Pasar Rumput. Beberapa di antaranya adalah warga sekitar, ASN dengan berpenghasilan rendah, TNI dan Polri berpenghasilan rendah, guru, serta milenial yang belum memiliki rumah.

"TNI, tadi saya lihat ada yang tinggal di Depok, tapi anggota dari Kodam Jaya. Jadi kalau bisa yang seperti itu tepat. Ada guru yang rumahnya di Pasar Minggu, kerjanya di Setia Budi. Itu adalah segmentasi-segmentasi yang cocok untuk mengurangi kemacetan. Jadi mereka ke tempat kerjanya dekat dari sini," kata Ara, sapaan akrabnya.

Ara juga meminta pihak terkait memastikan agar unit di Rusun Pasar Rumput itu benar dapat disalurkan kepada warga yang benar-benar tepat sasaran. Dengan begitu, program pemerintah itu bisa benar-benar membantu warga DKI Jakarta yang membutuhkan. "Tolong pilih siapa yang betul-betul berhak," ucap Ara.

Terdapat dua tipe hunian di Rusunawa Pasar Rumput, yaitu tipe hook seluas 38 meter persegi (m2) dan tipe standar seluas 36 m2. Kedua tipe itu memiliki fasilitas seperti homogeneous tile 60x60, toilet duduk dan shower, plafon exposed, engineering door accessories ex dorma, kusen jendela aluminium powder coating, daya listrik 1.300 watt, air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan keramik kamar mandi roman.

Selain itu, di luar unit hunian juga tersedia fasilitas pendukung meliputi pasar tradisional, sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), balai warga, minimarket, food court, ATM center, perpustakaan, dan masjid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement