Jumat 01 Nov 2024 18:27 WIB

Oktober 2024 adalah Bulan Paling Berdarah Bagi Israel Setelah Serangan Hamas Tahun Lalu

Israel menghadapi masa-masa berat selama Oktober 2024

Tentara Israel Defense Force (IDF) mengangkat peti mati rekannya, Elkana Vizel, di pemakaman militer Mount Herzl , Yerusalem, Selasa (23/1/2024). Elkana Vizel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza. Sebenyak 21 tentara IDF tewas menyusul ambruknya gedung di Khan Yunis setelah terkena granat berpeluncur roket Hamas.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel Defense Force (IDF) mengangkat peti mati rekannya, Elkana Vizel, di pemakaman militer Mount Herzl , Yerusalem, Selasa (23/1/2024). Elkana Vizel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza. Sebenyak 21 tentara IDF tewas menyusul ambruknya gedung di Khan Yunis setelah terkena granat berpeluncur roket Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Jumat (1/10/2024) bahwa Oktober lalu merupakan yang “paling berdarah” sejak 7 Oktober 2023, dengan 88 warga Israel terbunuh.

Menurut surat kabar tersebut, 37 tentara Israel tewas dalam bentrokan dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan dan di perbatasan utara, sementara 19 lainnya tewas di Jalur Gaza.

Baca Juga

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa jumlah korban tewas Israel selama bulan Oktober mencapai 87 orang, termasuk 64 tentara dan personil keamanan, dan 23 warga sipil.

Korban jiwa ini terjadi akibat eskalasi yang terus berlanjut di berbagai lini, di mana Israel menyaksikan tembakan roket dan roket balasan, di samping bentrokan dan konfrontasi yang terjadi di medan perang.

Sementara itu, Hizbullah Lebanon mengumumkan pada Kamis malam bahwa lebih dari 95 tentara dan perwira Israel telah terbunuh dan hampir 900 orang lainnya terluka sejak serbuan Israel ke Lebanon selatan dimulai pada 30 September. Kelompok ini mengatakan bahwa para pejuangnya telah menghancurkan 50 kendaraan militer Israel, sebagian besar dari mereka adalah tank.

Pernyataan Hizbullah mengatakan para pejuangnya menghancurkan 42 tank Merkava, empat buldoser militer, dua kendaraan Hummer, sebuah kendaraan lapis baja dan sebuah pengangkut pasukan, di samping menembak jatuh lima pesawat tak berawak Israel.

Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa para pejuang Hizbullah menangkis upaya tentara Israel untuk maju di sejumlah desa perbatasan Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Hizbullah mencatat bahwa jumlah korban ini tidak termasuk kerugian Israel yang diakibatkan oleh serangan roket dan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh Hizbullah terhadap posisi militer Israel.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ruang operasi Hizbullah, para pejuang partai tersebut mendokumentasikan jumlah korban tentara Israel sejak Israel memulai operasi militer daratnya di Lebanon selatan pada tanggal 30 September.

Sejak 17 September, Hizbullah telah meluncurkan sekitar 655 serangan roket, termasuk 63 serangan dalam tiga hari terakhir, yang menargetkan wilayah hingga 105 kilometer di sebelah utara Tel Aviv.

 
 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement