ANTARIKSA -- Teleskop James Webb dan teleskop Hubble merekam pemandangan kanibalisme galaksi. Kanibalisme galaksi adalah proses kosmik di mana galaksi yang lebih besar mencabut bintang-bintang dari galaksi yang lebih kecil.
Dengan bantuan Teleskop Luar Angkasa James Webb dan Hubble, para ilmuwan mendapatkan pandangan mendetail tentang pertemuan galaksi IC 2163 dan NGC 2207, yang berada sekitar 114 juta tahun cahaya dari Bumi. Keduanya berada di rasi bintang Eridanus dan Canis Major.
Pandangan Terdekat ke "Pertarungan" Galaksi
Dengan data gabungan dari Hubble dan Webb, Badan Antariksa Amerika (NASA) merilis gambar dengan resolusi tertinggi dari dua galaksi ini. Dalam potret galaksi kembar ini, terdapat petunjuk-petunjuk baru tentang evolusi galaksi dan kelahiran bintang.
Menurut Institut Sains Teleskop Luar Angkasa, kedua galaksi ini memiliki tingkat pembentukan bintang yang tinggi, seperti detak jantung yang terus memompa energi di sepanjang lengan spiralnya.
Hingga kini, kedua galaksi hanya bersinggungan ringan. IC 2163, galaksi yang lebih kecil, sempat bergerak melewati NGC 2207 beberapa juta tahun lalu. Gerakan keduanya sangat lambat—terjadi dalam rentang waktu ratusan juta tahun. Namun, setiap pertemuan menciptakan tabrakan gravitasi yang kuat.
Saat ini, sekitar 25 persen galaksi di alam semesta mengalami interaksi semacam ini, yang seringkali memicu ledakan pembentukan bintang.
Kolaborasi Teleskop untuk Ungkap Rahasia Galaksi
Menggabungkan data dari Webb dan Hubble membuka perspektif yang lebih lengkap bagi ilmuwan. Hubble mendeteksi cahaya tampak, sedangkan Webb menangkap panjang gelombang cahaya inframerah, sehingga mampu menembus debu kosmik yang kerap menghalangi pandangan. Kombinasi ini memungkinkan pengamatan yang lebih dalam dan jernih dari struktur galaksi, bahkan pada objek yang sangat jauh dan redup.
Tanda-tanda interaksi sebelumnya terlihat dari garis-garis merah terang dan lengan spiral yang terdistorsi, mencerminkan materi yang bertabrakan antara dua galaksi ini. Bahkan ada seperti "tali" tipis yang menjulur di antara inti galaksi, dengan salah satu lengan kecil galaksi besar yang tampak menghilang di luar layar.
Bahan Bakar untuk Bintang-Bintang Baru
Pertemuan kedua galaksi ini tampaknya sudah memicu lahirnya bintang-bintang baru. Area terang berwarna biru yang ditangkap oleh Hubble dalam cahaya ultraviolet, serta rona merah muda dan putih yang dideteksi Webb di mid-inframerah, menandai wilayah di mana bintang-bintang baru terbentuk. Di bagian atas lengan spiral galaksi besar, kelompok bintang super atau "super star cluster" terlihat jelas, sementara titik-titik terang lainnya menunjukkan lokasi "ledakan bintang mini" yang menghasilkan bintang-bintang muda.
Di bagian atas lengan spiral galaksi besar, kelompok bintang super atau "super star cluster" terlihat jelas, sementara titik-titik terang lainnya menunjukkan lokasi "ledakan bintang mini" yang menghasilkan bintang-bintang muda.
Pasangan galaksi ini menciptakan sekitar dua lusin bintang berukuran seperti matahari setiap tahun, delapan kali lipat dari laju pembentukan bintang di galaksi Bima Sakti kita. Selama beberapa dekade terakhir, pasangan ini juga telah memicu tujuh supernova, ledakan dahsyat bintang, yang jauh lebih sering daripada rata-rata dua per abad di galaksi kita.
Menuju Penyatuan Galaksi
Seiring waktu, kedua galaksi ini mungkin akan terus berinteraksi, saling tarik-menarik hingga akhirnya bergabung menjadi satu. Proses ini bisa memakan waktu jutaan tahun, dan pada akhirnya, setelah bahan bakar pembentukan bintang habis, inti dari dua galaksi ini bisa menyatu menjadi satu kesatuan.
Penemuan ini bukan hanya menunjukkan kedahsyatan tabrakan galaksi, tetapi juga membuka wawasan tentang proses evolusi galaksi. Webb dan Hubble kembali menghadirkan cerita megah di alam semesta yang jauh, memperlihatkan bahwa dalam kehampaan kosmik, "kanibalisme" antar galaksi adalah bagian dari siklus hidup yang terus berlangsung.