Sabtu 02 Nov 2024 10:09 WIB

Digitalisasi Keuangan dan QRIS Dinilai Permudah Pencatatan Transaksi Perdagangan

Pembayaran QRIS dinilai lebih efisien.

ilustrasi:pembayaran digital - Nasabah melakukan pembayaran menggunakan Scan QRIS OCTO Mobile di sebuah supermarket di Jakarta, Kamis (13/8). CIMB Niaga menyediakan pembayaran secara non-tunai dan tanpa kontak fisik (cashless dan contactless) melalui Scan QRIS OCTO Mobile, semuanya dapat dilakukan melalui handphone nasabah tanpa perlu bersentuhan dengan benda lain dengan tujuan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah saat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Foto: Republika/Darmawan
ilustrasi:pembayaran digital - Nasabah melakukan pembayaran menggunakan Scan QRIS OCTO Mobile di sebuah supermarket di Jakarta, Kamis (13/8). CIMB Niaga menyediakan pembayaran secara non-tunai dan tanpa kontak fisik (cashless dan contactless) melalui Scan QRIS OCTO Mobile, semuanya dapat dilakukan melalui handphone nasabah tanpa perlu bersentuhan dengan benda lain dengan tujuan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah saat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) senada digitalisasi perdagangan membantu pengusaha dalam pencatatan transaksi. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi), Iskandar mengaku terbantu dengan perkembangan transaksi digital dan QRIS Sebab penggunaannya positif bagi para pengusaha emas dan permata.

"Secara positif untuk mempermudah transaksi perdagangan dan pencatatannya dan patut terus didorong secara maksimal. Keamanannya juga lebih terjamin dibanding membawa uang cash," ujar Iskandar di Jakarta.

Baca Juga

Iskandar terut mendukung perkembangan penggunaan QRIS. Apepi melihat penggunaannya bisa membantu pencatatan perdagangan bagi dunia usaha. QRIS juga, dinilainya bisa lebih efisien, karena tidak perlu lagi menggunakan alat pembayaran uang kertas.

"Buat dunia usaha lebih praktis dan mungkin buat pemerintah akan lebih efisien karena hanya mencetak uang baru sesuai kebutuhan dan mudah mendapatkan data transaksi atau perputaran uang. Tentunya hal ini bisa ditanyai langsung ke pemerintah," ujar Iskandar.

Praktisi digital yang juga direktur utama PT TDC,indra, mengatakan beberapa hal yang patut dketahui pengusaha saat akan bermitra dengan penyedia layanan keuangan digital. Seperti perusahaan tersebut sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang system keamanan Informasi.

“Khusus ISO Sistem Keamanan Informasi, perusahaan melibatkan serangkaian langkah seperti penetapan kebijakan keamanan informasi, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, penilaian risiko serta pemantauan dan peninjauan secara berkala. Perusahaan kami sudah dilengkapi itu, dan kami tergabung dalam Indonesian Fintech Association (AFTECH),” ujarnya.

Hal lain yang bisa jadi perhatian khusus adalah fitur dari aplikasi yang ditawarkan. Ia mencontohkan aplikasi yang dikeluarkan perusahaannya yakni Posku Lite. Posku Lite yang menyediakan system pembayaran melalui QRIS, membatasi waktu transaksi.

“Posku Lite mengunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit. Ini langkah proaktif kami untuk menghindari penyalahgunaan yang lebih luas,” ujarnya.

Indra juga menekankan perlunya pengusaha mengandeng perusahaan digital yang menyediakan aplikasi dengan fitur mudah dipahami, gratis, cepat dan lengkap. Ia kembali mencontohkan fitur Kasirku di Posku Lite merupakan fitur utama untuk berjualan.

Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer. ‘”Dalam fitur itu memudahkan pedagang untuk merubah atau menambah info mengenai harga produk,” tambahnya.

Terkait dengan kemudahan laporan keuangan (cash flow) Indra mengatakan fitur Kasirku menyediakan riwayat transaksi penjualan, harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinan pengguna untuk meninjau kembali aktivitas penjualannya dengan muda.

“Proses money settlement diselesaikan maksimal 24 jam setelah pembayarannya diterima. Dana akan otomatis dikirim ke rekening yang terdaftar,” tegasnya.

Indra mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank yakni sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan.

Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.

“Semakin besar manfaatnya, semakin mudah pengunaannya dan gratis, pasti diminati masyarakat. Transaksi digital itu suatu keniscayaan, suka atau tidak, putaran ekonomi Indonesia akan semakin digital,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement