Sabtu 02 Nov 2024 14:05 WIB

Iran Segera Produksi Senjata Nuklir Usai Fatwa Khamenei Diubah

Faktor yang membuat Iran belum memproduksi senjata nuklir yakni fatwa Khamenei.

Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.
Foto: Iranian Defense Ministry via AP
Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Kepala Dewan Strategis Iran untuk Hubungan Luar Negeri Dr Kamal Kharrazi mengungkapkan, ada kemungkinan perubahan doktrin nuklir Iran jika negara tersebut menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya. Menurut Kharrazi, Iran memiliki kemampuan teknis untuk memproduksi senjata nuklir. Dia menegaskan, tidak ada kendala signifikan untuk mencapai hal tersebut.

Menurut Kharrazi, satu-satunya faktor yang membuat Iran belum memproduksi persenjataan nuklir yakni fatwa yang dikeluarkan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, ujar dia dalam wawancara dengan media yang berbasis di Lebanon, Al-Mayadeen yang dirilis pada Jumat (1/11/2024).

Baca Juga

Khamenei sebenarnya kerap menyatakan di publik mengenai haramnya penggunaan senjata nuklir. Khamenei  telah berulang kali mengumumkan dengan tegas bahwa membangun dan menggunakan senjata nuklir adalah "dosa" dan karenanya dilarang dari sudut pandang agama dan Islam, dilansir dari laman khamenei.

Menurut Khamenei, Republik Islam Iran menganggap penggunaan senjata nuklir, kimia, dan senjata sejenisnya sebagai dosa besar yang tidak dapat diampuni. Khamenei bahkan pernah mengusulkan gagasan "Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir" meski menolak pembatasan hak untuk menggunakan tenaga nuklir secara damai dan memproduksi bahan bakar nuklir. Menurut hukum internasional, penggunaan energi nuklir secara damai merupakan hak setiap negara.

Kharrazi juga menyebutkan, perubahan kebijakan akan berlaku untuk proyektil. Dia mencatat bahwa kemampuan rudal Iran, telah ditunjukkan dalam berbagai operasi. Ia menyatakan bahwa fokus saat ini adalah pada jangkauan rudal yang digunakan.

Menurut Kharrazi, Iran telah mempertimbangkan kekhawatiran negara-negara Barat mengenai jangkauan rudal yang dimiliki Iran. Meski demikian, Kharrazi mengungkap, jika negara-negara Barat tidak mengakui kekhawatiran Iran, mengenai kedaulatan dan integritas teritorialnya, negara tersebut akan mengabaikan kekhawatiran negara-negara Barat. Oleh karena itu, Iran kemungkinan akan mengembangkan dan memperluas jangkauan rudalnya.

photo
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei. - (EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH)

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement