Sabtu 02 Nov 2024 15:16 WIB

Mobil Jenderal Israel Terbalik d Lebanon

Isrel terus mengalami kerugian pasukan di Lebanon.

Mayor Jenderal Ori Gordin, Kkomando pasukan utara Israel, pada 2022,
Foto: Tsafrir Abayov/AP Photo
Mayor Jenderal Ori Gordin, Kkomando pasukan utara Israel, pada 2022,

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Komandan Pasukan Utara Israel terluka di Lebanon. Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa luka itu dialami Mayor Jenderal Ori Gordin setelah kendaraannya terbalik saat berpatroli di Lebanon.

Laporan singkat tersebut tidak menyebutkan bagaimana kendaraan itu terbalik. Komandan tersebut dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya dan dipulangkan, menurut sebuah postingan di media sosial oleh stasiun radio tersebut.

Baca Juga

Kepala Komando Pusat Israel, Mayor Jenderal Avi Blot, juga berada di dalam kendaraan yang terbalik tersebut tetapi tidak terluka, menurut laporan. Sejumlah tentara lainnya juga terluka tetapi tidak ada rincian yang diberikan.

Media Israel melaporkan bahwa 37 tentara Israel tewas pada Oktober dalam pertempuran di Lebanon selatan dan di sepanjang perbatasan utara Israel di mana para pejuang Hizbullah melakukan perlawanan keras terhadap serangan darat Israel.

Media Israel mengatakan medan yang berat di Lebanon selatan dan kebutuhan untuk melakukan perjalanan pada malam hari karena ancaman serangan dari Hizbullah telah mengakibatkan “banyak kecelakaan operasional di jalan raya” di antara pasukan Israel.

Pada Jumat, kelompok Hizbullah dari Lebanon  merilis ikhtisar perkembangan terkini di Lebanon selatan dan Front Utara, mengungkapkan penghitungan kerugian terbaru di pihak Israel. Perlu dicatat bahwa penghitungan ini hanya mencakup kerugian Israel sejak dimulainya invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober lalu.

Menurut Almayadeen Hizbullah mengonfirmasi tewasnya 95 tentara Israel sementara 900 lainnya terluka. Penghitungan ini mencakup perwira militer dan tentara. 

Mengenai penghancuran sistem dan kendaraan militer, Hizbullah mengatakan bahwa pejuangnya menghancurkan 42 tank tempur utama Merkava, empat buldoser lapis baja D9, dua Humvee, sebuah kendaraan lapis baja, dan sebuah pengangkut personel lapis baja (APC). 

Angkatan Pertahanan Udara Perlawanan menjatuhkan tiga drone Hermes 450 dan dua kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900.  Media Militer Hizbullah mengatakan bahwa jumlah korban tersebut, yang dirilis Kamis malam, tidak termasuk kerugian Israel yang terjadi dalam serangan jarak jauh dan tidak langsung yang menargetkan pangkalan, situs militer, permukiman, dan kota-kota yang diduduki.

Radio Angkatan Darat Israel mengkonfirmasi pada Kamis, bahwa Kepala Staf Herzi Halevi memutuskan untuk membentuk batalyon teknik baru dari pasukan reguler. Hal ini dilakukan mengingat krisis personel di angkatan bersenjata Israel.

Ia menambahkan, pembentukan batalyon tersebut dilakukan karena adanya kebutuhan mendesak akan tambahan pasukan teknik dan untuk meringankan beban pasukan teknik cadangan.

Halevi disebut menyadari perlunya menambah jumlah pasukan teknik karena banyaknya tugas yang diberikan kepada mereka, karena mereka menangani bahan peledak dan perangkap, dan dapat menimbulkan banyak korban jiwa.

Dia mengatakan pasukan darat juga meningkatkan pelatihan teknik bagi pejuang infanteri untuk melatih mereka dalam keterampilan teknik untuk menangani bahan peledak. Batalyon baru yang diberi nama “Batalyon 607” tersebut direncanakan bakal dibentuk pada November mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement