Sabtu 02 Nov 2024 15:55 WIB

Israel Hanya Tipu-Tipu Soal Gencatan Senjata di Gaza, Pejabat Senior Hamas Ungkap Faktanya

Israel tidak akan pernah mampu menghancurkan perlawanan Palestina.

Kerabat warga Palestina yang syahid dalam serangan udara Israel berduka di rumah sakit Syuhada Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 29 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kerabat warga Palestina yang syahid dalam serangan udara Israel berduka di rumah sakit Syuhada Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 29 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Jumat (1/11/2024), menyatakan bahwa Israel tidak serius dalam perundingan gencatan senjata di Gaza. Berbicara kepada saluran televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas, pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan Israel tidak menawarkan proposal yang tulus dan sama sekali tidak serius dalam negosiasi gencatan senjata.

"Proposal apapun yang diajukan kepada kami (Hamas) dan memenuhi tuntutan rakyat kami, mengakhiri penderitaan mereka, dan sepenuhnya menghentikan agresi Israel, bukan hanya sementara, akan kami lanjutkan tanpa ragu-ragu," kata Hamdan.

Baca Juga

Ia menambahkan bahwa Israel tidak mampu menghancurkan perlawanan Palestina meskipun telah melakukan perang selama satu tahun di wilayah tersebut. Israel telah membuat lebih dari 43 ribu orang di Gaza meninggal dan menjadikan wilayah tersebut tidak layak huni sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Upaya Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata permanen sejauh ini gagal, terutama karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang.

Kelompok perlawanan Hamas menyatakan pihaknya tidak akan menerima usul gencatan senjata yang tidak mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian total permusuhan.

Delegasi Israel kembali dari Doha pekan ini. Kantor perdana menteri mengatakan pembicaraan antara para mediator dan Hamas akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang untuk mengevaluasi kelayakan pembicaraan dan upaya lanjutan mencapai kesepakatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement