Sabtu 02 Nov 2024 23:53 WIB

Indonesia Raih Destinasi Ramah Muslim Terbaik 2024, Pariwisata Halal Semakin Berkembang

Indonesia menduduki peringkat teratas dari 140 negara sebagai destinasi wisata halal

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan, ISEF adalah kesempatan strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata ramah muslim Indonesia kepada dunia.
Foto: dok Bank Indonesia
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan, ISEF adalah kesempatan strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata ramah muslim Indonesia kepada dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali memperoleh pengakuan global sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan muslim, dengan memenangkan penghargaan "Destinasi Ramah Muslim Terbaik Tahun 2024" dari Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index. Penghargaan ini merupakan kali kedua berturut-turut bagi Indonesia setelah keberhasilan serupa pada tahun 2023.

Dalam laporan GMTI 2023, Indonesia menduduki peringkat teratas dari 140 negara sebagai destinasi wisata halal terkemuka di dunia. Potensi besar pariwisata ramah muslim ini semakin menjanjikan, dengan nilai belanja mencapai lebih dari 200 miliar dolar AS, angka yang diproyeksikan akan meningkat seiring dengan bertambahnya populasi muslim global menjadi 2,2 miliar pada tahun 2030.

Sebagai upaya untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung pariwisata halal dunia, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang diadakan di Jakarta Convention Center menampilkan The 6th International Halal Tourism Summit. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan, ISEF adalah kesempatan strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata ramah muslim Indonesia kepada dunia.

“Hari ini, di ISEF 2024, kita membuka peluang besar untuk mendukung industri halal dan menjadikan Indonesia sebagai top of mind wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia,” ujar Menpar Widiyanti.

Ia juga menjelaskan berbagai strategi untuk mencapai target ini, seperti memperkuat kemitraan industri, memperluas pasar, mendorong ekspor halal, serta menarik investasi ke kawasan industri halal. “Indonesia siap menyambut wisatawan muslim dan menjadi paradise on earth bagi mereka,” tambahnya.

Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menekankan pentingnya teknologi digital dalam mendorong pertumbuhan industri halal Indonesia. “Transformasi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membangun ekosistem produk halal yang terbuka dan adil,” jelasnya.

Dengan penetrasi smartphone yang tinggi di negara-negara anggota OKI, digitalisasi diharapkan bisa mempermudah akses konsumen terhadap produk dan layanan halal secara praktis dan modern.

ISEF 2024, yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta Convention Center, menghadirkan tokoh-tokoh industri halal, konsultan, serta pelaku usaha untuk membahas pencapaian ekonomi syariah digital, inovasi teknologi, dan kolaborasi guna memperkuat ekosistem digital halal di Indonesia. Rangkaian acara ini sekaligus mengokohkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal yang berkelanjutan dan inklusif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement