REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatannya di Bali menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, ia belum sempat berkeliling daerah menyampaikan terima kasih atas kemenangannya pada Pemilu 2024.
"Saya minta maaf sekaligus kepada seluruh rakyat Indonesia, saya belum sempat keliling untuk mengucapkan terima kasih dan melihat keadaan juga menyusun kegiatan selanjutnya," kata Prabowo di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Ahad (3/11/2024).
Prabowo bercerita soal kesibukannya sejak pelantikan pada 20 Oktober 2024. Pada malam hari setelah dilantik, Prabowo harus segera mengumumkan kabinet. Selanjutnya pada 21 Oktober 2024, ia melantik menteri dan sore harinya melantik wakil menteri Kabinet Merah Putih.
"Pada tanggal 22 Oktober, saya melantik kepala-kepala badan, kemudian pada tanggal 23-24 Oktober saya kumpulkan para menteri dan wakil menteri, juga para kepala badan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, ikut pembekalan selama tiga hari," kata Prabowo.
Setelah agenda tersebut, Prabowo mengaku harus langsung bekerja. Bahkan, pada hari ini, ia menyempatkan diri ke Pulau Bali setelah meninjau langsung perkembangan proyek lumbung pangan di Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Dia pun senang bisa mampir ke Bali. "Terima kasih, saya diundang hari ini di tengah padatnya kegiatan, saya merasa sangat senang bisa datang di Bali kumpul di antara kawan-kawan dan saya sebetulnya ingin ucapkan terima kasih dalam pemilihan presiden yang baru lewat pada bulan Februari ternyata Bali memberi kepercayaan kepada saya," kata Prabowo
Menurut Prabowo, menang di Bali pada Pilpres 2024, di luar dugaannya. Bahkan, pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka berhasil mengantongi lebih dari 50 persen suara pemilih di provinsi yang terkenal sebagai kandangnya PDIP.
Di Bali, selain mengucap terima kasih atas kemenangannya pada Pemilu 2024, Prabowo menyempatkan makan siang bersama tokoh-tokoh politik lokal. RI turut menghibur undangan yang lain dengan bernyanyi bersama, berduet dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan mantan gubernur Bali Made Mangku Pastika.