REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bersinergi dengan otoritas terkait telah menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 30 Oktober—3 November 2024. Pada ISEF ke-11 ini, terdapat 71 event dengan jumlah pengunjung mencapai 1,5 juta orang yang hadir offline dan online. BI juga melaporkan nilai transaksi bisnis hampir mencapai Rp 2 triliun.
“Dari perkembangan bisnis, ISEF 2024, Alhamdulillah telah sukses mencatat hampir Rp 2 triliun,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara penutupan ISEF di JCC, Senayan, Ahad (3/11/2024).
Angka tersebut meliputi komitmen dan realisasi pembiayaan Rp 641 miliar, komitmen dan realisasi transaksi perdagangan Rp 295 miliar, dan komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah Rp 1 triliun.
“Lalu penjualan ritel mencatatkan kembali Alhamdulillah angka yang fantastis, dengan sekitar 5.000 exhibitor, sampai kemarin (2/11/2024) sudah mencapai Rp 115 miliar,” lanjutnya.
Destry mengatakan, capaian transaksi dalam ISEF itu tidak terlepas dari adanya kolaborasi dan sinergi dari banyak pihak. Event tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional serta pengembangan bisnis, terutama UMKM.
“Kami berharap agar inisiatif dan program yang muncul dari ISEF dapat terus berlanjut, semakin kuat, dan bermanfaat bagi umat dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” ujar Destry.
Pada hari pertama penyelenggaraannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden RI Prabowo Subianto, dan Gubernur BI Perry Warjiyo membuka secara langsung acara ISEF 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, sinergi dalam ekosistem ekonomi syariah nasional berperan penting untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia. Selama 11 tahun. ISEF telah secara konsisten mendukung pencapaian visi tersebut.
Hal itu terlihat dari capaian strategis, seperti semakin terbentuknya ekosistem ekonomi keuangan syariah yang terintegrasi dari hulu ke hilir serta secara vertikal. Juga penguatan kelembagaan dan dukungan regulasi dalam pengembangan ekonomi syariah, baik di tingkat daerah maupun nasional. Selain itu juga penguatan leadership di berbagai kegiatan internasional.