Senin 04 Nov 2024 14:19 WIB

Aksi 411 di Patung Kuda, Massa Minta Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa

Massa meminta aparat penegak hukum untuk mengadili Jokowi dan menangkap Fufufafa.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Massa Aksi 411 mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (4/11/2024).
Foto: Republika.co.id/Bayu Adji Prihammanda
Massa Aksi 411 mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (4/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa Aksi 411 mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (4/11/2024). Aksi yang digelar oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Forum Persaudaraan Islam (FPI) itu meminta aparat penegak hukum untuk mengadili Jokowi dan menangkap pemilik akun Fufufafa.

Pantauan Republika.co.id di lokasi, massa aksi lebih dulu berkumpul di kawasan Masjid Istiqlal pada Senin siang. Setelah berkumpul, massa aksi kemudian melakukan long march dari Masjid Istiqlal ke kawasan Patung Kuda.

Baca Juga

Setidaknya, terdapat ratusan orang yang ikut dalam aksi tersebut. Mereka membawa atribut berupa bendera, spanduk, hingga selebaran, bertuliskan "Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa".

Massa aksi itu tiba di kawasan Patung Kuda pada sekitar pukul 14.42 WIB. Sesampainya di kawasan Patung Kuda, massa aksi bersama-sama melakukan rawatib.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 1.994 personel gabungan guna mengamankan aksi 411. "Pengamanan Aksi Reuni 411 dari ormas Islam dan lain-lain yang bergerak dari Masjid Istiqlal, Istana Negara, dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.994 personel gabungan," kata Susatyo.

Polisi memfokuskan pengamanan di kawasan silang Monas Barat Daya sebanyak 450 personel, di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat 342 personel, kawasan Istana Negara 283 personel, dan di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) 184 personel. Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain bersifat situasional.

Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan. "Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan dialihkan," ujar Susatyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement