REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyarankan agar masjid-masjid yang ada di Kaltim dapat menjadi tempat yang ramah bagi para musafir.
"Saya sering kesulitan menemukan toilet dan tempat istirahat yang layak selama perjalanan ke daerah-daerah di Kaltim. Ini adalah peluang bagi pengurus masjid untuk ikut serta menyediakan fasilitas yang representatif bagi para musafir dan masyarakat luas,” katanya di Samarinda, Minggu.
Akmal Malik mencontohkan pengalamannya saat melakukan perjalanan dari Samarinda ke Muara Wahau yang memakan waktu sekitar 10 jam. Selama perjalanan tersebut, ia kesulitan menemukan tempat peristirahatan yang memadai.
“Kemarin di hadapan Dewan Masjid Indonesia -DMI- Kaltim, saya memberikan arahan kepada mereka terkait itu, agar masjid menjadi wadah representatif yang nyaman disinggahi bagi orang yang bepergian” ujarnya.
Akmal Malik juga menyadari minimnya tempat peristirahatan (rest area) yang dibangun oleh pemerintah daerah di sepanjang jalur perjalanan. Padahal, menurutnya, penyediaan fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat merupakan pelayanan dasar yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah.
"Artinya apa? Kita abai menyiapkan pelayanan paling dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat. Padahal model pelayanan seperti itu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat," tegasnya.
Oleh karena itu, Akmal Malik berharap masjid-masjid di Kaltim dapat mengambil peran dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan para musafir. Baginya, masjid mesti berinovasi tidak sekadar menarik umat, tetapi menjadi salah satu pusat pemberdayaan masyarakat.
Program -program yang bisa dipertajam oleh pengurus masjid, katanya, seperti pembinaan akhlak bagi generasi muda, bahkan upaya penyediaan kebutuhan pangan melalui green house untuk membantu menekan inflasi daerah.
"Kita sungguh berharap kepada rumah ibadah, walaupun sekali lagi bukan konteks masjidnya tapi fungsinya, bagi saya ini adalah kesempatan bagi rumah-rumah ibadah di manapun untuk bisa dimakmurkan dalam arti melayani umat," jelasnya.
Akmal Malik berharap masjid-masjid di Kaltim dapat merespons seruannya ini dengan menyediakan fasilitas yang lebih ramah bagi masyarakat yang tengah bepergian.
"Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelayanan masyarakat yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi semua orang," ujarnya.