Senin 04 Nov 2024 15:51 WIB

Erick Thohir Pilih Perbaiki 3 Terminal di Soekarno-Hatta Ketimbang Bangun Terminal 4

Pembangunan Terminal 4 Soekarno-Hatta menelan biaya tinggi.

 Antrean penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/5/2024). Menteri BUMN Erick Thohir pilih perbaiki terminal 3 daripada bangun terminal 4.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Antrean penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/5/2024). Menteri BUMN Erick Thohir pilih perbaiki terminal 3 daripada bangun terminal 4.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya efisiensi dalam setiap proyek BUMN. Erick memberi contoh terkait pengembangan terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. 

Erick menyampaikan sempat ada rencana penambahan terminal yakni terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun, Erick menyebut tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas tersebut.

Baca Juga

"Bandara yang di Jakarta itu kemarin sempat ada usulan sebelumnya, ada pembangunan terminal 4 yang makan biaya hampir Rp 14 triliun," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/11/2024).

Erick pun bergerak cepat dengan melakukan kajian komprehensif terkait rencana tersebut. Hasilnya, Erick membatalkan rencana pembangunan terminal 4 dan memiliki opsi lain yang jauh lebih efisien.  

"Setelah kita review di kepemimpinan kami, ternyata tidak diperlukan terminal 4, tapi hanya memerlukan dana Rp 1 triliun untuk perbaikan terminal 1, 2, dan 3, sehingga kita bisa melihat lonjakan yang angkanya hampir 80-100 juta, itu efisiensi yang luar biasa," lanjut Erick. 

Erick menyampaikan hal ini menjadi salah satu success story di BUMN. Erick memastikan BUMN harus mampu bekerja secara efektif dan efisien serta bijak dalam menggunakan anggaran, baik dari kas perusahaan maupun dari negara. 

"Hal ini bentuk komitmen kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui projek strategis nasional sebagai untuk pertumbuhan ekonomi," sambung Erick. 

Erick menyampaikan perbaikan fasilitas di bandara merupakan bentuk dukungan konkret dalam peningkatan sektor pariwisata Indonesia. Tak hanya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Erick juga akan memperbaiki Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali sebagai salah satu pintu masuk turis mancanegara. 

"Untuk di Bali memang kita melakukan juga efisiensi, yaitu dengan berbagai renovasi sehingga nanti penumpangnya bisa tumbuh dari 24 juta menjadi 32 juta tanpa bandara baru," ucap Erick. 

Namun, Erick mempersilakan jika ada wacana membangun bandara baru di Pulau Dewata. Erick menyebut hal ini menjadi salah satu upaya dalam memenuhi target wisatawan di Bali yang mencapai 50 juta hingga 100 juta di masa mendatang. 

"Di rapat bersama Menko Perekonomian dengan Ibu Menteri Parawisata, saya rasa target pariwisata itu akan ditargetkan hampir 20-29 juta untuk lima tahun ke depan. Artinya ekosistem itu tidak lain ada di kita, baik bandara, penerbangan, dan lain-lainnya," kata Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement