REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Di tengah kekerasan dan genosida yang berlangsung di Gaza, peran sinema dalam melestarikan identitas Palestina menjadi sorotan. Filmlab Palestine, sebuah organisasi sinema Palestina yang berbasis di Ramallah, meluncurkan edisi kedua Palestine Cinema Days Around The World pada 2 November 2024.
Acara ini menampilkan 253 pemutaran dari delapan film Palestina di 44 negara dan lebih dari 150 kota, termasuk di Indonesia. Acara ini terlaksana melalui kolaborasi dengan ProyekDekolonial dan In-Docs.
Berbagai kolektif lokal seperti Sinema Masa Baru, Kolektif Semai, dan Against Dehumanization turut mendukung pemutaran tersebut. Di Indonesia, acara diselenggarakan di Keris Kafe, Depok, Jawa Barat, menghadirkan tiga film utama yakni Little Palestine, Diary of a Siege, Aida Returns, dan Maaloul Celebrates its Destruction.
Seorang diaspora Palestina mengatakan, film-film ini penting karena menggambarkan rasa sakit, kekuatan, dan keteguhan sebagai orang Palestina. Menurut ia, keteguhan hati orang Palestina (Sumud) penting sebagai hubungan mendalam antara rakyat Palestina dengan tanah mereka, baik bagi yang tinggal di Palestina maupun diaspora.
"Sumud melambangkan koneksi tak terpisahkan antara kami dan Tanah Air," ujar Diaspora Palestina tersebut dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id.