Selasa 05 Nov 2024 07:55 WIB

Awali Debat Publik, Lucky Hakim Langsung Ngegas : Bupati Bukan Raja Selalu Ingin Dilayani

Bupati dan wakil bupati harus memposisikan dirinya sebagai pelayan rakyat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Calon Bupati Indramayu, Lucky Hakim
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Calon Bupati Indramayu, Lucky Hakim

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Debat publik calon bupati dan wakil bupati Indramayu 2024 digelar Senin (4/11/2024) malam. Dalam kegiatan itu, ketiga pasangan calon (Paslon) memaparkan visi misi masing-masing untuk menarik suara warga Kabupaten Indramayu.

Adapun ketiga paslon itu adalah pasangan nomor urut 01, Bambang Hermanto – Kasan Basari, pasangan nomor urut 02, Lucky Hakim – Syaefudin dan pasangan nomor urut 03, Nina Agustina – Tobroni. 

Baca Juga

Debat publik dilaksanakan di Hotel Holiday Inn Pasteur Bandung. Meski demikian, masyarakat Indramayu bisa menyaksikan acara itu karena disiarkan langsung oleh TVRI maupun akun YouTube KPU Indramayu. Dalam segmen pertama, calon bupati nomor urut 02, Lucky Hakim, dengan lugas menyampaikan visi misinya. Dia juga sempat menyinggung kinerja calon bupati nomor urut 03 yang juga petahana, Nina Agustina.

Lucky mengawali pemaparan visi misinya dengan menyatakan bahwa mengelola pemerintahan daerah berbeda dengan mengelola kerajaan. ‘’Bupati bukan raja yang selalu ingin dihormati, dipatuhi dan dilayani oleh rakyatnya. Bupati dan wakil bupati diberikan fasilitas yang mewah, gaji yang cukup besar dari uang rakyat. Karenanya, bupati dan wakil bupati harus memposisikan dirinya sebagai pelayan rakyat,’’ kata Lucky.

Sebagai pelayan rakyat, kata Lucky, maka bupati dan wakil bupati harus selalu menyempatkan waktu untuk mendengar keluhan rakyatnya, serta ramah, bertutur kata lembut dan berakhlak baik. Mereka juga harus menjadi pelayan rakyat yang berkomitmen mewujudkan Indramayu yang adil, makmur dan sejahtera.

Lucky mengaku sudah mengunjungi lebih dari 1.700 tempat yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Indramayu. Di ribuan tempat yang dikunjunginya itu, dia mendengarkan masukan dari alim ulama, dan menerima keluhan dari berbagai kelompok masyarakat.

‘’Ibu Nina yang saya hormati. Saya tidak berani menjelek-jelekkan Ibu sebagai bupati. Tapi pada kenyataannya, selama turun ke masyarakat, saya melihat banyak keluhan, sawah yang kering, tidak bisa panen, gagal panen, susah dapat pupuk, dangkalnya muara, sulitnya melaut, sulitnya mendapatkan pekerjaan, sulitnya perizinan, lambatnya perbaikan jalan yang rusak dan gelap, sampah yang menumpuk, masih banyak anak yang putus skeolah. Dan Indramayu menjadi salah satu kabupaten termiskin se-Jawa Barat,’’ papar Lucky.

Lucky mengatakan, semua persoalan tersebut harus diselesaikan sesegera mungkin. Dia menilai, tidak mungkin semua itu dikerjakan oleh bupati yang solo karier.

Seperti diketahui, Nina Agustina memimpin Indramayu seorang diri sejak Lucky Hakim mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu pada Februari 2023. Saat itu, Lucky beralasan mundur karena merasa tidak difungsikan sebagaimana mestinya sebagai wakil bupati.

‘’Bupati dan wakil bupati harus berbagi tugas, Ibu, Bapak. Tidak boleh lagi ada sedikit-sedikit pecat, sedikit-sedikit mutasi, sedikit-sedikit lapor polisi. Tidak boleh lagi ada jabatan yang kosong dan dirangkap. Tidak boleh ada guru-guru yang dijadikan alat politik dan ASN lainnya,’’ kata Lucky.

Oleh karena itu, Lucky menyatakan siap menjadi pelayan rakyat yang amanah bersama wakilnya, Syaefudin. Dia mengatakan, mengusung visi Wong Reang, berbarengan beberes Indramayu untuk mewujudkan Indramayu yang relijius, berekonomi kerakyatan, aman, nyaman dan gotong royong.

Sementara itu, calon bupati nomor urut 01, Bambang Hermanto, mengatakan, Kabupaten Indramayu merupakan penyangga pangan nasional. Namun, Kabupaten Indramayu masih menyimpan sejumlah pemasalahan, seperti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), rata-rata lama sekolah peringkat terakhir di Jabar dan angka kemiskinan tahun 2023 yang masuk kategori termiskin di Jabar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement