REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah petunjuk untuk seluruh umat manusia. Turunnya kitab suci ini terjadi secara berangsur-angsur. Dalam hal ini, para pakar membuat klasifikasi surah-surah di dalam Alquran menjadi dua, yakni Makkiyah dan Madaniyah.
Keduanya merujuk ada dua kota utama tempat dakwah Nabi Muhammad SAW, yaitu Makkah dan Madinah. Secara umum, masing-masing istilah itu bermakna, surah-surah yang diturunkan ketika Rasulullah SAW sedang berada di Makkah (Makkiyah) atau Madinah (Madaniyah).
Namun, pembeda di antara keduanya bukan hanya pada soal lokasi. Masih ada ciri-ciri yang lebih detail tentang pembagian tersebut. Ahmad Fuad Effendy dalam bukunya, Sudahkah Kita Mengenal al-Quran? menjelaskan perihal ini.
Cak Fuad--demikian sapaannya--merujuk pada pendapat Subhi as-Salih (1988) dan A Hassan (1983). Dijelaskannya bahwa karakteristik surah atau ayat Makkiyah adalah sebagai berikut.
Pertama, ciri-ciri yang pasti ada dari surah Makkiyah:
Ayat yang jika dibaca, maka pembaca dan pendengarnya disunahkan untuk bersujud (ayat Sajdah)
Ada kata kallaa (disebut 33 kali)
Ada frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Memuat kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Memuat kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran).
Kedua, ciri-ciri yang sering muncul masih dari surah atau ayat Makkiyah:
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik).