REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) merespons hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024. Dalam survei tersebut, terdapat 43 persen responden yang belum menentukan pilihan mereka.
“Yang bimbang (belum menentukan pilihan), harus dibuat tidak bimbang. Yakin,” ujar Jokowi usai menghadiri undangan paslon 02 Pilkada Solo, Respati-Astrid, di Wedangan Pendhopo Solo, Senin (4/11/2024).
Tim pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jateng nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), diketahui mendorong Jokowi untuk menjadi juru kampanye mereka. Ketika ditanya bahwa figurnya bisa menjadi penentu kemenangan Luthfi-Yasin dalam Pilgub Jateng 2024, Jokowi enggan dipandang demikian. "Nah, masak gitu," ujarnya.
Jokowi menambahkan bahwa dia membuka diri bagi siapa pun calon dalam Pilkada Serentak 2024 yang hendak bertemu dengannya. "Saya terbuka," katanya.
Litbang Kompas telah merilis hasi survei elektabilitas Pilgub Jateng 2024, Senin (4/11/2024). Survei mereka menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), unggul tipis dibandingkan paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).
Litbang Kompas melakukan survei antara 15-20 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.000 responden. Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jateng. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin of error lebih kurang 3,1 persen.
Dalam survei tersebut, elektabilitas pasangan Andika-Hendi adalah 28,8 persen. Sementara Luthfi-Gus Yasin 28,1 persen. "Kedua kandidat dirasa sama-sama kuat dan sama-sama menarik, sehingga masyarakat cenderung menunggu proses politik berjalan ke depan," ungkap Peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko.
Menurut survei Litbang Kompas, pasangan Andika-Hendi memiliki keunggulan di kalangan anak muda. Pada pemilih Gen Z, misalnya, Andika-Hendi unggul dengan elektabilitas sebesar 36,2 persen. Sementara pasangan Luthfi-Yasin mendapatkan elektabilitas sebesar 25,5 persen. Pada pemilih Gen-Y muda, Andika-Hendi juga unggul dengan elektabilitas 30,7 persen. Sedangkan Luthfi-Yasin dengan 28,6 persen.
"Andika-Hendi terindikasi lebih banyak berkampanye lewat media-media yang dekat dengan anak-anak muda. Sementara Ahmad Luthfi di lapangan menggunakan strategi kampanye tradisional dengan masif seperti memasang baliho, spanduk. dan seterusnya," kata Vincentius Gitiyarko.
Menurut Vincentius, klaster pemilih dalam Pilgub Jateng 2024 memang terbelah. "Gen Z cenderung mengalirkan dukungan ke Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi. Sebaliknya di usia yang lebih senior ada kecenderungan peningkatan pemilih untuk Ahmad Luthfi," ucapnya.
Dia mengungkapkan, sisa waktu menjelang pencoblosan cukup krusial. Hal itu karena angka undecided voters masih cenderung tinggi jika menilik tingkat rata-rata partisipasi publik dalam pemilu di Jateng. Vincentius mengatakan, angka undecided voters dalam Pilgub Jateng 2024 mencapai 43 persen.
"Kalau kita bandingkan dengan tingkat partisipasi pemilih di Jateng pada dua pilpres terakhir itu angkanya sekitar 80 persen. Maka angka undecided voters sebesar 43,1 persen ini masih dua kali lipat dari rata-rata angka golput di Jawa Tengah," ucap Vincentius.
Dia menambahkan, ada kemungkinan para undecided voters sebenarnya sudah mempunyai pilihan. "Tapi (mereka) belum bisa memastikan," ujarnya.
Faktor Jokowi dan Prabowo