REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan, luas panen padi di Jateng pada 2024 diperkirakan mencapai 1,55 juta hektare atau mengalami penyusutan sebesar 5,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut bakal berimbas pada jumlah produksi padi yang diprediksi merosot hingga 253 ribu ton.
Berdasarkan laporan bertajuk "Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Jawa Tengah 2024 (Angka Sementara)" yang diunggah BPS Jateng di situs web resminya pada 1 November 2024, disebutkan berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), puncak panen padi di Jateng pada 2024 berbeda dengan 2023. Pada 2023, puncak panen terjadi pada Maret.
"Sedangkan pada tahun 2024, puncak panen padi terjadi pada bulan April dengan luas panen mencapai 306,43 ribu hektare. Namun demikian, puncak panen padi pada April 2024 relatif lebih rendah atau turun sekitar 26,74 ribu hektare (8,03 persen) dibandingkan Maret 2023," ungkap BPS Jateng dalam laporannya, dikutip Republika, Senin (4/11/2024).
BPS Jateng mengungkapkan, realisasi panen padi di Jateng sepanjang Januari-September 2024 sebesar 1,37 juta hektare. Angka tersebut mengalami penurunan 104,74 ribu hektare (7,09 persen) karena pada periode yang sama tahun lalu jumlahnya mencapai 1,48 juta hektare. "Sementara itu potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 179,28 ribu hektare," kata BPS Jateng.
"Dengan demikian, total luas panen padi pada 2024 diperkirakan sebesar 1,55 juta hektare atau mengalami penurunan sekitar 91,07 ribu hektare (5,54 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2023 yang sebesar 1,64 juta hektare," tambah BPS Jateng.
BPS Jateng mengungkapkan, produksi padi di Jateng sepanjang Januari−September 2024 diperkirakan sebesar 7,71 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu mengalami penurunan sekitar 323,90 ribu ton GKG (4,03 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang sebesar 8,04 juta ton GKG. Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2024 ialah sebesar 1,12 juta ton GKG.
"Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 8,83 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 253,95 ribu ton GKG (2,80 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 9,08 juta ton GKG," ungkap BPS Jateng.
BPS Jateng menambahkan, produksi padi tertinggi tahun 2024 terjadi pada April. Sementara produksi padi terendah pada 2024 diperkirakan terjadi di bulan Januari.
"Produksi padi pada April 2024 yaitu sebesar 1,77 juta ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2024 sebesar 0,16 juta ton GKG," katanya.
BPS Jateng mengungkapkan, tiga kabupaten/kota di Jateng dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Cilacap. Sementara tiga kabupaten/kota di Jateng dengan total produksi padi terendah adalah Kota Surakarta, Kota Magelang, dan Kota Tegal.