Selasa 05 Nov 2024 14:16 WIB

Bank Mandiri Perbesar Kontribusi Pengembangan Energi Terbarukan, Portofolio Capai Rp 10 T

Bank Mandiri mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Bank Mandiri semakin memperkuat komitmennya dalam mendorong pengembangan energi terbarukan. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Bank Mandiri semakin memperkuat komitmennya dalam mendorong pengembangan energi terbarukan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri semakin memperkuat komitmennya dalam mendorong pengembangan energi terbarukan. Pada 2024, perseroan menunjukkan progres signifikan dalam sektor ini dengan portofolio energi terbarukan yang mencapai Rp 10 triliun, atau meningkat 6,1 persen dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy).

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan, peningkatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Bank Mandiri untuk mendukung transisi energi bersih. Hal itu juga sejalan dengan rencana jangka panjang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN.

Baca Juga

Target utama RUPTL adalah mencapai 25 persen campuran energi terbarukan pada 2030 dan 100 persen pada 2060, menuju pencapaian Net Zero Emission pada 2060. "Sektor energi terbarukan adalah pilar utama dalam mendukung pencapaian target energi bersih nasional, dan Bank Mandiri terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam pembiayaan sektor ini," kata Alexandra, pada konferensi pers Senin (4/11/2024) lalu.

Selain pembiayaan untuk energi terbarukan, Bank Mandiri juga menyoroti proyek-proyek inovatif lainnya, seperti pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), yang dipandang memiliki potensi besar untuk mendorong diversifikasi sumber energi.

Bank Mandiri juga mencatatkan lonjakan signifikan dalam pembiayaan kendaraan rendah emisi. Pada sektor korporasi, kredit untuk Transportasi Ramah Lingkungan tercatat mencapai Rp 7,2 triliun, dengan peningkatan 94,6 persen yoy. Sementara itu, untuk sektor retail, kredit untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) mencapai Rp 673 miliar, melonjak 129,9 persen yoy.

Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik dan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya transisi ke energi bersih. "Bank Mandiri mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya dalam pembiayaan kendaraan, tetapi juga sektor terkait seperti otomotif dan energi terbarukan," jelas Alexandra.

Dengan pembiayaan energi terbarukan dan kendaraan rendah emisi, Bank Mandiri memperkuat posisinya sebagai bagian dari solusi keberlanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi "Indonesia’s Sustainability Champion", melalui penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya. Komitmen ini mendukung salah satu pilar utama dalam ESG Framework Bank Mandiri, yaitu Sustainable Banking, yang menempatkan keberlanjutan sebagai bagian integral dari pertumbuhan jangka panjang perusahaan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement