ShippingCargo.co.id, Jakarta—Safety stock atau stok pengaman merupakan solusi bagi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian permintaan dan gangguan pasokan. Konsep ini memegang peran penting bagi perusahaan untuk memastikan ketersediaan produk sesuai kebutuhan pelanggan, meski sering kali menjadi beban biaya tinggi bagi organisasi.
Safety stock berfungsi sebagai cadangan inventaris yang disimpan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau keterlambatan pasokan. Dalam dunia logistik dan maritim yang sering dihadapkan pada volatilitas permintaan, keberadaan safety stock memberikan jaminan kelangsungan pasokan kepada pelanggan. Stok pengaman ini juga menjadi krusial dalam mengatasi fluktuasi harga bahan baku serta kebutuhan mendadak yang tidak terduga.
Namun, menyimpan safety stock memiliki implikasi biaya yang cukup besar bagi perusahaan. Biaya penyimpanan dan perawatan barang yang tidak segera terjual dapat berdampak pada keuntungan. RUN System menulis kalau perusahaan dituntut untuk bijak dalam mengelola stok pengaman ini agar tetap efisien, terutama bagi produk dengan nilai tinggi dan kebutuhan yang spesifik.
Berbagai pendekatan telah digunakan untuk mengoptimalkan safety stock, mulai dari analisis permintaan historis hingga pemanfaatan teknologi informasi. Tim manajemen rantai pasok (SCD) pada perusahaan dapat membantu mengevaluasi praktik pengelolaan inventaris ini, dengan tujuan untuk mengurangi biaya yang timbul tanpa mengorbankan tingkat layanan.
Dalam menghadapi dinamika pasar yang tidak stabil, safety stock menjadi komponen vital yang dapat membantu perusahaan beradaptasi. Meski membutuhkan investasi, pengelolaan safety stock yang tepat dapat mendukung kepuasan pelanggan sekaligus menekan biaya operasional jangka panjang.