Selasa 05 Nov 2024 18:47 WIB

Apakah Kita Melihat Tuhan Kelak di Hari Kiamat? 

Hadits melihat Tuhan di Hari Kiamat mempunyai makna yang dalam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Infografis 5 Pertanyaan yang akan Ditanyakan pada Hari Kiamat. Ilustrasi Allah
Foto: Republika.co.id
Infografis 5 Pertanyaan yang akan Ditanyakan pada Hari Kiamat. Ilustrasi Allah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama Al-Azhar Al-Sharif, Yousry Jabr menerangkan bahwa hadits Shahih Bukhari tentang melihat Tuhan di Hari Kiamat mempunyai makna yang dalam dan penting bagi orang-orang beriman, sebagaimana sabda Nabi SAW: 

Baca Juga

هَلْ تُمَارُونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ؟

Artinya: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa kalian dapat melihat) bulan pada malam purnama, bila tidak ada awan yang menghalanginya?" 

Hadits tersebut menunjukkan kejelasan penglihatan yang tidak dapat dibantah oleh siapa pun

Dalam salah satu episode program “Kenali Nabimu”, yang disiarkan di saluran Al-Nas, Yousry Jabr menjelaskan tidak ada perbedaan pendapat tentang melihat hilal pada malam bulan purnama, juga tidak ada perbedaan pendapat tentang melihat Tuhan di hari kiamat bagi orang-orang yang beriman. 

Dalam lanjutan hadits di atas, Nabi SAW juga bersabda: 

هَلْ تُمَارُونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ؟

Artinya: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa kalian dapat melihat) matahari, bila tidak ada awan yang menghalanginya?"

Menurut dia, uraian hadits tersebut menekankan bahwa melihat Tuhan akan terlihat jelas seperti melihat matahari yang panasnya bahkan bisa dirasakan oleh orang buta. 

Yousry Jabr mencontohkan bahwa perumpamaan tersebut bukan pada arah atau perputaran, melainkan pada kejernihan penglihatan. Sebagaimana seseorang dapat melihat bulan dan matahari dengan jelas, maka Allah pun akan dapat dilihat dengan jelas pada hari kiamat. 

Namun, dia menegaskan bahwa Tuhan tidak seperti tubuh ciptaan, karena Dia Mahakuasa dan tidak berubah.

Dalam konteks pidatonya, Yousry Jabr jugq menyebutkan pentingnya membedakan antara mukmin dan kafir dalam hal ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

إن المؤمنين سيرون ربهم، بينما الكافرين محجوبون عنه

Artinya: “Orang-orang mukmin akan melihat Tuhannya, sedangkan orang-orang kafir terselubung dari-Nya."

Lalu, dia menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa cadar adalah siksaan bagi orang kafir, sebagaimana ia merasakan siksa Neraka, dan cadar itulah yang menghalanginya untuk melihat Tuhan.

 

 

sumber : Masyrawi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement