Rabu 06 Nov 2024 06:57 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, Ada 8 Titik Longsor

Pohon tumbang, tanggul jebol, dinding ambruk di sejumlah titik di Sukabumi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir dan longsor menerjang wilayah Kota Sukabumi akibat hujan deras yang terjadi Selasa (5/11/2024).
Foto: Dok Republika.
Banjir dan longsor menerjang wilayah Kota Sukabumi akibat hujan deras yang terjadi Selasa (5/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi, menyebabkan bencana banjir, longsor tanggul jebol dan pohon tumbang di sejumlah titik, Selasa (5/11/2024) sore. Bahkan air limpasan meluap ke pemukiman warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat terdapat banjir lintasan di 43 titik. Longsor di 8 titik. Pohon tumbang, tanggul jebol, dinding ambruk di sejumlah titik di Sukabumi.

Baca Juga

Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan hujan deras di sejumlah titik di Kota Sukabumi menyebabkan terjadi banjir dan longsor serta bencana lainnya. Petugas yang berada di lokasi tengah melakukan asesmen dan pendataan. "Bencana banjir dan longsor penyebabnya hujan intensitas tinggi," ujar Hadi, Selasa malam (5/11/2024).

Menurut Hadi, pihaknya masih mendata terhadap dampak yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. "Untuk dampak masih dalam pendataan," kata Hadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh di musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan. Termasuk saat ini yang masih terjadi cuaca panas.

Prakirawan BMKG Bandung Neneng Sugianti mengimbau masyarakat tetap berhati-hati saat musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Ia mengingatkan masyarakat untuk menyadari kondisi kesehatan sendiri. "Kalau rentan terhadap cuaca dingin atau air hujan sebaiknya kompromi dengan situasi saat ini," katanya.

Neneng menyebut mereka yang tinggal di bantaran sungai harus berhati-hati jika terjadi luapan air sungai. Termasuk mereka yang tinggal di lereng untuk berhati-hati sebab dikhawatirkan terjadi longsor.

Apabila di depan rumah terdapat pohon besar untuk diperiksa apakah masih kokoh atau keropos. Mereka yang beraktivitas di luar rumah pun diingatkan apabila terjadi hujan berteduh di tempat aman. "Berteduh jangan di bawah pohon atau baliho khawatir roboh," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement