REPUBLIKA.CO.ID,GAZA — Tim Emergency Medical Team (EMT) MER-C gelombang ke-6 yang baru tiba di Jalur Gaza akhir Oktober lalu sudah mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel di Public Aid Hospital, Gaza City. Untuk menembus Gaza, tim medis MER-C ini melalui proses yang tak mudah.
Salah satu relawan MER-C, dr Taufiq Nugroho mengatakan, ia bersama rekan-rekannya harus melewati sejumlah check point dan pemeriksaan yang cukup ketat saat menempuh perjalanan menuju Gaza City.
Bahkan perjalanan dari Amman, Yordania, yang biasanya hanya dalam satu hari kini memakan waktu hingga empat hari karena menunggu izin memasuki wilayah Gaza bersama konvoi kendaraan WHO.
“Alhamdulillah, setelah melewati check point yang cukup ketat kita bisa sampai ke Gaza City dan melaksanakan tugas di sini, dan kemarin kita sudah mulai menangani korban-korban kekerasan yang kebanyakan anak-anak muda dan anak-anak," ujar Taufiq dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (5/10/2024).
Begitu tiba di Gaza, kata dia, tim Medis MER-C sudah melakukan operasi terhadap tiga korban warga Gaza dengan luka tembak. "Mereka (para korban) bukan tentara, bukan milisi tapi warga sipil yang menjadi sasaran peluru dari Zionis Israel,” ucap dia.