Rabu 06 Nov 2024 07:06 WIB

Debat Publik Pilgub Jabar, KPU Ungkap Pendukung Paslon Dibatasi 100 Orang

Teknis debat publik 1, 2 dan tiga tidak akan terlalu jauh berbeda

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ketua Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketua Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat telah merampungkan persiapan debat publik pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang akan digelar tanggal 11, 16 dan 23 November. Mereka pun menyosialisasikan kepada tim para pasangan calon (paslon) salah satunya hanya boleh membawa 100 orang pendukung saat debat.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan teknis debat publik 1, 2 dan tiga tidak akan terlalu jauh berbeda antar satu sama lain. Namun, diperkirakan akan terdapat perbaikan dari debat ke satu dan seterusnya.

Baca Juga

"Apa yang nanti kurang-kurangnya kita evaluasi lagi, yang pasti secara prinsipnya akan sama seperti itu," ujar Hedi, Selasa malam (5/11/2024).

Hedi mengatakan, pada debat yang akan dilaksanakan tanggal 11 November mendatang di Graha Sanusi kampus Unpad terdapat 6 segmen dengan durasi 120 menit. Terdapat tujuh subtema mulai dari isu perempuan dan anak, pendidikan inklusif, reformasi birokrasi, hingga kesehatan.

Sedangkan masing-masing pendukung paslon diperbolehkan membawa pendukung 100 orang. Ia menyebut pihaknya melarang pendukung dan paslon melakukan provokasi. Apabila terjadi provokasi dan kericuhan, ia menyebut moderator memiliki kewenangan untuk menghentikan kegiatan debat. Ia memastikan KPU Jabar siap menyelenggarakan debat.

"Secara prinsip kita sudah siap ya, hanya teknis saja yang terus berproses ya. Mudah-mudahan nanti pada hari Sabtu itu sudah 90 persen," kata dia.

Hedi menambahkan pihaknya juga terus mengawal para tim panelis ini dan pada H-1 akan diundang untuk dikarantina. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pertanyaan dari panelis yang berjumlah 7 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement