REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, menolak menyebut apa yang kini sedang berlangsung di Jalur Gaza sebagai sebuah perang. Dia menegaskan, apa yang terjadi di Gaza adalah genosida.
Francesca mengungkapkan, Israel memiliki berbagai cara untuk menghancurkan kehidupan warga Palestina di Gaza. Menurutnya, hal terkejam yang dilakukan Israel adalah menciptakan kondisi kehidupan tak berkelanjutan dan tak manusiawi bagi masyarakat Gaza.
"Jangan sebut itu 'perang'. Itu adalah genosida. Motifnya tidak relevan. Tujuan untuk menghancurkan itu jelas dan tidak ambigu," kata Francesca lewat akun X resminya, Selasa (5/11/2024).
Menurutnya, aksi genosida di Gaza tidak hanya dilakukan Israel sendiri. "Keterlibatan negara lain juga tidak ambigu," ujarnya tanpa menyebutkan secara langsung siapa negara lain yang terlibat dalam genosida di Gaza.
Pernyataan Francesca muncul sehari setelah Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, menyoroti minimnya bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Sepanjang Oktober lalu, rata-rata hanya 30 truk yang mengangkut bantuan ke Gaza per harinya.
Lazzarini mengungkapkan, pasokan bantuan tersebut tak akan bisa mencukupi kebutuhan sekitar 2 juta warga Gaza. Apalagi banyak di antara mereka yang kelaparan dan sakit.
Agresi Israel ke Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari setahun, terhitung sejak 7 Oktober 2023. Sejauh ini hampir 43.400 warga Gaza telah terbunuh akibat serangan Israel.