REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan banjir yang terjadi di Kota Sukabumi pada Selasa (5/11/2024) malam terjadi di 69 titik ruas jalan dan pemukiman. Akibatnya, terjadi bencana longsor, tembok roboh hingga banjir melimpas ke pemukiman.
Banjir pun menyebabkan kerusakan terhadap rumah, sekolah, masjid dan bangunan lainnya. Tercatat, 6 rumah rusak berat, 30 unit rusak sedang, 30 unit rumah rusak ringan.
Selain itu, tiga unit masjid rusak, dua unit sekolah madrasah rusak dan dua unit pesantren rusak. Akses jalan kendaraan pun sempat terganggu akibat banjir yang terjadi.
Humas Pranata Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan hujan deras yang terjadi di Kota Sukabumi menyebabkan banjir dan longsor. Banjir terjadi di sejumlah ruas jalan di Kota Sukabumi dan longsor serta dinding jebol. "Sekarang banjir sudah surut," ujar Hadi, Rabu (6/11/2024).
Hadi mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan BPBD Sukabumi dan terus melakukan pendataan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh di musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan. Termasuk saat ini yang masih terjadi cuaca panas.
Prakirawan BMKG Bandung Neneng Sugianti mengimbau masyarakat tetap berhati-hati saat musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Ia mengingatkan masyarakat untuk menyadari kondisi kesehatan sendiri.
"Kalau rentan terhadap cuaca dingin atau air hujan sebaiknya kompromi dengan situasi saat ini," katanya.
Neneng menyebut mereka yang tinggal di bantaran sungai harus berhati-hati jika terjadi luapan air sungai. Termasuk mereka yang tinggal di lereng untuk berhati-hati sebab dikhawatirkan terjadi longsor. Apabila di depan rumah terdapat pohon besar untuk diperiksa apakah masih kokoh atau keropos. Mereka yang beraktivitas di luar rumah pun diingatkan apabila terjadi hujan berteduh di tempat aman.
"Berteduh jangan di bawah pohon atau baliho khawatir roboh," katanya.